dr Aisyah Dahlan: Para Istri, Waspada Kalau Suami Masuk Usia 40

Ilustrasi pasangan.
Sumber :

VIVA – Pria dan wanita memiliki sifat dasar yang berbeda. Begitu pun saat terjadi pertambahan usia, termasuk saat memasuki usia matang, di mana terdapat perbedaan yang mencolok antara kepribadian laki-laki dan perempuan.

Sandra Dewi Tak Lagi Jadi Brand Ambassador Produk Ini, Buntut Kasus Harvey?

Dokter peneliti, dr. Aisyah Dahlan, CHt., memperingatkan agar para istri berhati-hati ketika suaminya mulai memasuki usia 40 tahun. Karena, ada beberapa perubahan kepribadian yang harus diwaspadai para istri. Apa saja?

"Laki-laki usia 40 itu di dunia kerja lagi bagus-bagusnya dia punya karier. Jadi merasa bahwa segalanya saya bisa beli dengan uang. Ada kadang-kadang pemikiran laki-laki seperti itu," ujarnya dalam video yang diunggah di YouTube Pecinta dr Aisyah Dahlan, CHt., dikutip VIVA, Selasa 7 September 2021.

Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal

Kemudian, menurut wanita yang juga seorang pendakwah itu mengatakan, ada perubahan hormonal juga yang terjadi pada pria ketika memasuki usia 40 atau 50-an tahun.

"Usia 40 atau 50 tahun ke atas, laki-laki ini hormon testosteronnya berkurang, jadi dia lebih kaya perempuan daripada perempuan. Makanya dia selalu ingin dipeluk, ditemenin sama istrinya. Namanya kaya perempuan, jadi selalu berpenampilan necis dibanding waktu usia 20, 25 atau 30. Itu masalah hormonal," terang dia.

Sandra Dewi Ngaku Takut Tuhan, Suami Malah Korupsi Rp271 Triliun

Jadi menurut Aisyah, para istri harus memaklumi ketika suami sudah masuk usia 40, karena mereka akan terlihat lebih centil, terutama soal penampilan. Terlebih menurut Aisah, pada umumnya, pria sudah lebih mapan di usia tersebut.

"Makanya kita (istri) berusaha gimana caranya untuk lebih sering sama suami, mendampingi dia, lebih sering kita dengerin nasihatnya. Karena laki-laki kalau udah usia 40 tahun ke atas, kepengin banget ngasih nasihat," kata dia.

Bertolak belakang dengan suami, menurut Aisyah, di usia tersebut istri malah sedang senang-senangnya aktif di luar rumah untuk bersosialisasi.

"Nah, jadi satu kepengin ditemenin terus (suami), satunya lagi kepengin mandiri-mandirinya (istri). Itu enggak ketemu dan akhirnya secara bawah sadar, kemudian ada fenomena pelakor yang begitu maraknya," tuturnya.

"Mulailah si pelakor-pelakor ini menggunakan cara perempuan, suaranya yang manja-manja, yang merasa butuh dikasihani. Akhirnya si laki-laki karena merasa 'Istri saya lagi enggak butuh saya, istri saya sangat mandiri, istri saya lagi banyak bersosialisasi di luar, dia enggak butuh saya,' itu bisa kena sama pelakor itu," pungkas dia.

Menurut Aisyah, hal itu terjadi karena pria atau para suami sedang berada pada fase hormonal dan fase lingkungan saat usia tersebut. Maka dari itu, Aisyah memberikan peringatan untuk para istri.

"Jadi sekali lagi, teman-teman juga harus berhati-hati, para istri, untuk kembali melihat keinginan suami di usia-usia kaya gitu. Itu tadi tuh satu, kepengin banget ngajarin. Pelakor-pelakor itu karena pengennya harta, waktu dikasih tahu sama laki-laki di usia itu, 'Iya-iya mas', sok-sok gitu, padahal niatnya emang buruk," ungkap dr. Aisyah Dahlan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya