6 Fakta Virus Nipah di India yang Tewaskan Anak 12 Tahun

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Freepik/Harryarts

VIVA – Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Kozhikode, Kerala, India meninggal dunia usai terinfeksi virus Nipah. Virus Nipah di India itu menyebar di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Nissan Magnite Kena Recall akibat Sensor Gagang Pintu Bermasalah

Akibat peristiwa itu, Menteri Kesehatan India, Veena George, mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu panik. Namun, pihaknya tetap memberikan peringatan untuk waspada.

Kasus ini bukan merupakan kasus virus Nipah pertama di Kerala. Pada tahun 2018, pernah muncul wabah penyakit di wilayah Kozhikode dan Malappuram. Dalam kasus wabah tersebut, sebanyak 17 orang meninggal dunia dan 18 orang terinfeksi.

Viral! Perempuan 9 Tahun Mampu Angkat Besi 75 Kg

Lantas, apa itu virus Nipah? Dikutip dari laman India Today, Selasa, 8 September 2021, berikut ini 6 fakta virus Nipah di India yang menewaskan seorang anak berusia 12 tahun.

1. Apa itu virus Nipah?

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI

Nipah merupakan virus zoonosis, artinya virus ini menyebar dari hewan ke manusia. Virus ini merupakan virus yang ditularkan ke manusia dan hewan lainnya yang berasal dari kelelawar pemakan buah.

Secara umum, virus ini bisa menginfeksi hewan seperti babi, anjing, dan kuda daripada hewan lainnya. Jika menyebar ke manusia, virus Nipah bisa menjadi penyakit serius yang bisa menyebabkan kematian.

2. Gejala

Seseorang yang terinfeksi virus ini maka akan mengalami sejumlah gejala, beberapa di antaranya adalah:

  • Demam otak
  • Demam dengan batuk terus-menerus serta kesulitan bernapas
  • Gejala mirip influenza, yakni demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, sakit tenggorokan, pusing, mengantuk
  • Tanda-tanda neurologis yang menunjukkan ensefalitis.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam beberapa kasus, virus ini juga menimbulkan gejala berupa penumonia atau peradangan pada paru-paru. Adapun masa inkubasi virus Nipah adalah 5-14 hari. Namun, dalam beberapa kasus ekstrem bisa mencapai 45 hari.

3. Bagaimana virus Nipah didiagnosa?

Sama seperti diagnosa virus Corona, untuk mendiagnosa virus Nipah juga bisa melalui real-time polymerase chain reaction (RT-PCR) melalui deteksi cairan tubuh dan antibodi lewat enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

4. Bagaimana virus Nipah menyebar di antara manusia?

Virus Nipah bisa menyebar dari satu manusia ke manusia lainnya jika menjalin kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, kelelawar, atau babi. Artinya, staff medis dan keluarga pasien virus ini merupakan orang-orang yang paling berisiko tertular dan terinfeksi.

Selain itu, kotoran kelelawar yang mengandung virus ini juga bisa menginfeksi orang yang menyentuhnya. Sumber infeksi virus Nipah lainnya adalah tubuh pasien terinfeksi yang meninggal karena virus Nipah.

5. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Nipah?

Guna meminimalisir dan menghindari penularan virus Nipah, seseorang harus menerapkan protokol kesehatan. Mirip dengan cara mencegah virus Corona, kamu disarankan untuk rajin mencuci tangan, terutama setelah kontak dekat orang terinfeksi atau hewan.

Seseorang yang wafat akibat virus ini juga harus ditangani dengan ketentuan yang mirip dengan virus Corona. Sebagai contoh, anak 12 tahun yang terinfeksi virus Nipah di India tadi, ia harus ditangani sesuai protokol yang berlaku.

Selain itu, saat mengonsumsi buah, cuci terlebih dahulu bagian luarnya dengan benar. Saat menangani hewan yang sakit, gunakan sarung tangan dan perlindungan lainnya untuk mencegah kontak langsung.

6. Bagaimana cara menangani virus Nipah?

Terkait penanganannya, sayangnya hingga saat ini belum ada obat atau perawatan khusus untuk virus Nipah di India dan di dunia. Vaksin untuk virus ini pun juga belum ada. Karenanya, WHO menyarankan untuk melakukan perawatan intensif untuk mengobati komplikasi pernapasan dan neurologis parah yang disebabkan oleh infeksi virus Nipah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya