Wah, Rutin Bercinta Ampuh Cegah Kanker Prostat

Hubungan seks.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Bersenggama dengan pasangan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis. Termasuk, rutin bercinta menjadi salah satu faktor sebagai pencegahan kanker prostat yang kerap dialami oleh kaum adam.

Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas Usai Ngamar Bareng 2 Pria di Hotel Jaksel

Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-5 jenis kanker yang paling banyak di derita oleh pria. Namun, data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) pada 2020 itu menunjukkan bahwa para penderita kanker prostat yang datang sudah dalam kondisi stadium lanjut.

Untuk itu, dibutuhkan gerakan deteksi dini melalui pemeriksaan medis secara keseluruhan. Selain deteksi dini, upaya pencegahan akan lebih baik dalam menjaga tubuh agar terhindar dari kanker termasuk melalui rutin bercinta.

Viral Bule Kanada Ungkap Pengalaman Nikah dengan Wanita Indonesia: Mereka yang Terbaik

"Orang yang melakukan ejakulasi rutin, (dikaitkan dengan) pola hidupnya lebih sehat. Orang yang lebih sehat pasti risiko kanker prostat lebih rendah," kata Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K) Ph.D., dalam acara virtual kampanye #Kenaliprostatmu, baru-baru ini.

Akan tetapi, dokter Agus menegaskan bahwa ejakulasi secara rutin itu harus dilakukan dengan tanpa paksaan. Artinya, ejakulasi rutin sebaiknya didapatkan melalui momen bercinta dengan pasangan dan bukan masturbasi.

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

"Orang yang ejakulasi rutin dikaitkan dengan kehidupan yang sehat, tapi bukan (ejakulasi) dipaksakan harus keluar. Ini Dikaitkan juga dengan kualitas hubungan dengan pasangan," imbuh dokter spesialis urologi itu.

Ejakulasi

Akan tetapi, rutin yang dimaksud di sini bukan berarti harus setiap hari dan setiap waktu. Masing-masing pria, kata dokter Agus, memiliki kemampuan bercinta yang berbeda sehingga cukup disesuaikan dan tak perlu mengikuti opini orang lain yang belum tentu benar.

"(Intinya) kalau kekurangan (ejakulasi), bisa saja ada masalah di hidupnya, yang dikaitkan dengan pasangan mungkin, atau stres. Kalau berlebihan tentu tidak bagus juga sehingga kaitan korelasinya menjadi tidak langsung tapi tetap berhubungan (antara bercinta dan kanker prostat)," kata dia.

Kendati begitu, bercinta bukan satu-satunya pemicu timbulnya kanker prostat. Menurut dokter Agus, apapun jenis kankernya memiliki faktor yang begitu beragam sehingga sulit dikaitkan hanya dari satu penyebab.

"Tapi itu hanya dikumpulkan dari satu faktor saja. Harus dibuktikan lebih lanjut. (Bercinta dan ejakulasi) itu jadi salah satu yang menurunkan risiko kanker prostat tapi faktor risiko lainnya juga banyak seperti merokok dan pola hidup tidak baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya