Konsentrator Oksigen, Salah Satu Cara Antisipasi Varian Baru COVID-19

Bantuan Oksigen Konsentrator
Sumber :
  • Ist

VIVA – Indonesia sempat mengalami gelombang kedua COVID-19 sejak akhir Juni 2021. Hal itu ditandai dengan melonjaknya kasus harian. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan terhadap oksigen juga meroket yang pada akhirnya sempat menimbulkan kelangkaan di tengah masyarakat.

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

Meski kini kasus harian COVID-19 sudah mengalami penurunan, langkah antisipasi sepatutnya tetap dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Terlebih, ada beberapa varian COVID-19 yang sedang berkembang, salah satunya Varian Mu.

Berbagai pihak mulai turun tangan untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya, Djarum Foundation. Mereka melihat hal di atas sebagai dasar dalam menyalurkan bantuan berbentuk konsentrator oksigen.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Konsentrator oksigen merupakan alat yang mampu menyaring udara menjadi oksigen murni terkonsentrasi berkadar lebih dari 90 persen. Alat ini dilengkapi penyaring khusus dan regulator yang berfungsi mengatur laju oksigen sebelum dihirup oleh pasien melalui kanula hidung atau masker khusus.

Konsentrator oksigen dapat digunakan bagi pasien COVID-19 yang memiliki penurunan saturasi oksigen di dalam darah pada kisaran 94 hingga 90 persen.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut surat edaran WHO pada April 2020, terapi oksigen menggunakan konsentrator oksigen bagi penderita COVID-19. Terapi itu dapat dilakukan dengan pemberian oksigen aliran rendah berkisar 1-2 liter/menit hingga aliran tinggi yakni 10-15 liter oksigen per menit.

Sebanyak 100 unit konsentrator oksigen diserahkan ke Kementerian Perindustrian RI dan 900 unit lainnya didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

"Kami berharap, donasi konsentrator oksigen ini dapat mengantisipasi bilamana lonjakan pasien Covid-19 terjadi kembali. Tapi tentunya mari sama-sama kita berdoa semoga lonjakan kasus tidak terjadi lagi dan Indonesia segera keluar dari pandemi," ujar Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Budiharto melalui keterangan tertulisnya.

Diungkapkan Budiharto, saat ini, konsentrator oksigen menjadi alternatif terapi oksigen yang digunakan masyarakat. Alat ini menjadi populer karena mudah dibawa.

Selain itu, konsentrator oksigen memiliki bobot yang lebih ringan dan tidak perlu melakukan isi ulang oksigen seperti layaknya tabung oksigen konvensional. Dan juga, selain untuk pasien COVID-19, konsentrator oksigen dapat digunakan bagi pasien lain yang menderita penyakit di bagian penapasan dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya