Kasus COVID-19 Turun, Pakar: Selama Pandemi Tetap Pakai Masker

Memakai masker
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satuan Petugas (Satgas) COVID-19 Dewi Nur Aisyah menegaskan bahwa masyarakat tak boleh longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab, penerapan itu harus tetap ada selama kondisi masih dinyatakan sebagai pandemi COVID-19

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai dilonggarkan sedikit oleh pemerintah. Namun, banyak masyarakat yang menganggap hal ini sebagai landasan pacu untuk bisa hidup 'normal' seperti dulu tanpa memakai masker.

"Karena tidak bisa hanya saya yang memakai masker, tetapi yang lain tidak. Selama pandemi ini belum dicabut statusnya, (penggunaan masker) ini masih dilakukan di seluruh dunia. Terlebih dengan munculnya berbagai varian baru Corona yang bisa menjadi ancaman akan adanya lonjakan kasus berikutnya," kata Dewi dalam acara virtual bersama BNPB bertajuk COVID-19 Dalam Angka, Rabu 15 September 2021.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Justru saat keluar rumah, Dewi menekankan, penerapan protokol kesehatan harus diperketat. Jangan sampai, angka kasus yang melandai ini malah nantinya melonjak tajam seperti beberapa pekan lalu akibat masyarakat yang dinilai 'terlalu santai'.

"Ketika kita sudah beraktivitas di fasilitas publik, itu berarti tempat pertemuan lebih dari satu orang. Mau tidak mau kita membutuhkan komitmen di sana dan nilai gotong royong diterapkan di sini," tuturnya.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Secara data, Dewi menyebut terjadi kenaikan kasus aktif hingga 466 persen sejak 1 Juni 2021 lalu atau 5 kali lipat dibanding sebelumnya. Angka kasus aktif pun melonjak mencapai 574.135 pada 24 Juli 2021.

Beruntung, PPKM yang diterapkan memberi hasil baik dengan kasus yang menurun secara berkala. Bahkan, Dewi menyebut penurunan minus 83,92 persen yaitu menjadi 92.328 kasus per 14 September 2021.

“Namun, ini belum sampai ke titik terendah karena kita pernah sampai di angka 50.000-an sehingga harapannya untuk tidak berpuas diri meskipun sudah menginjak di bawah 100.000 kasus,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya