Konsumsi Vitamin D Tidak Boleh Digabung dengan Vitamin Lain?

ilustrasi vitamin D
Sumber :
  • pixabay/petel_imfort

VIVA – Konsumsi vitamin D sangat penting di masa pandemi. Vitamin D sangat membantu dalam meningkatkan imunitas agar tak mudah tertular COVID-19. Tapi, konsumsi vitamin D juga harus diimbangi dengan vitamin lain, seperti vitamin C atau yang lainnya. 

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Namun, timbul anggapan di masyarakat, konsumsi vitamin D sebenarnya tidak boleh digabung atau bersamaan dengan konsumsi vitamin lainnya. Benarkah demikian? Ini fakta atau mitos? 

"Mitos. Jadi konsumsi vitamin D sendiri boleh digabungkan dengan vitamin C dan juga beberapa vitamin lainnya," ujar Spesialis gizi klinik, dr. Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne. 

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Dokter Feni menambahkan, konsumsi vitamin D sangat penting terutama selama pandemi. Sebab, vitamin D sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh. 

Kendati demikian, Feni turut memperingatkan efek samping yang terjadi jika kita mengonsumsi vitamin D secara berlebihan dan dalam jangka panjang. 

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

"Ketika kita mengonsumsi vitamin D secara berlebihan dan dalam jangka panjang, ada yang dinamakan toksisitas dari vitamin atau yang dikenal dengan hipervitaminosis," kata Feni.

"Nah, vitamin D sendiri termasuk ke dalam vitamin larut lemak, ketika kita konsumsi berlebihan dia akan disimpan dalam tubuh kita. Berbeda dengan vitamin larut air yang akan dibuang melalui urine. Jadi, ketika konsumsi vitamin D secara berlebihan dalam jangka panjang, memang dapat menyebabkan toksisitas vitamin D," ungkapnya. 

Namun Feni menjelaskan, kasus toksisitas jarang terjadi. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadarnya di dalam darah melebihi dari 150 nanogram/ml. 

"Dan untuk batas atas aman dari vitamin D sendiri, beberapa ada yang mengatakan boleh sampai 10.000 IU per hari," tuturnya. 

Lebih lanjut Feni menjelaskan beberapa gejala yang dirasakan jika mengalami toksisitas vitamin D. Apa saja? 

"Seperti adanya mual, muntah, sakit kepala, badannya lemah, konstipasi atau sulit buang air besar, atau bahkan terjadi peningkatan kadar kalsium di darah yang menyebabkan risiko terjadinya batu di saluran kemih, dan juga adanya klasifikasi atau penyumbatan di pembuluh darah dan juga jantung," pungkas dr. Feni Nugraha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya