Penelitian Tentang Rapid Test Hingga Stem Cell Dapat Apresiasi

Ilustrasi hasil rapid test
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Tiga penelitian terkait kesehatan mendapat apresiasi dari Ristek/BRIN Kalbe Science Award (RKSA) 2021. RKSA 2021 sendiri merupakan program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema Farma dan Biopharma, Cell and genetherapy, e-health, alat kesehatan, diagnostik, makanan minuman kesehatan dan produk bahan alam. 

Ini Syarat Jika Indonesia Ingin Capai Kedaulatan Kesehatan Dalam 10 Tahun ke Depan

Ketiga judul penelitian yang terpilih antara lain, Efektivitas Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell-Secretome (UCMSC-S) Gel Terhadap Percepatan Reepitelisasi Luka, oleh David S. Perdanakusuma.

Kemudian Efektivitas Pemberian Terapi Media Terkondisi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Allogenik pada Pasien Osteoarthritis Sendi lutut, oleh Bintang Soetjahjo dan Pengembangan Rapid Test Kit Berbasis Single-Entity Electrochemistry (SEE) untuk Deteksi COVID-19 di Saliva, yang diketuai Alex Lukmanto Suherman dari Universitas Telkom. 

Verny Hasan Tantang Tes DNA, Denny Sumargo Singgung Kredibilitas Lembaga Eijkman RSCM

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk., Vidjongtius, mengatakan, hasil penelitian tersebut diharapkan dapat mencapai proses hilirisasi untuk menjadi produk atau layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

"Pra proposal yang diterima tahun ini ada 282 judul penelitian, yang kemudian diseleksi menjadi 30 proposal untuk menjadi 9 finalis yang mempresentasikan penelitiannya di depan dewan juri. Akhirnya dipilih 3 yang telah diseleksi secara ketat," kata dia saat pengumuman Penerima Dana Penelitian RKSA 2021 yang digelar Sabtu, 18 September 2021.

Distribusi 400 Juta Dosis Vaksin COVID-19, Bio Farma Perkokoh Ekspansi di Pasar Asing

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK, selaku dewan juri pun turut memberikan komentarnya.

"Proposal yang masuk bagus-bagus, tapi kami harus pilih yang paling bagus menurut kriteria RKSA," kata dia.

Selain Prof. Amin Soebandrio, dewan juri yang terlibat dalam RKSA 2021, antara lain, Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU (Ketua Dewan Riset Nasional), Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M.App.SC. (Senior Advisor BPPT).

Kemudian Dr. Lucia Rizka Andalusia, Apt,. M. Pharm, MARS, (Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan), dr. Sandy Qlintang (Direktur Stem Cell and Cancer Institute & Pharma Metric Labs PT Kalbe Farma Tbk) dan juri kehormatan dari Kementerian Ristek/BRIN dan Pendiri PT Kalbe Farma Tbk Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D.

Ketiga penelitian terbaik yang lolos seleksi RKSA 2021, akan mendapat apresiasi berupa bantuan dana dengan total Rp1,5 miliar untuk mengembangkan risetnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya