BPOM Larang Kental Manis Diseduh, Ahli Ungkap Alasannya

Ilustrasi susu kental manis.
Sumber :
  • Freepik/azerbaijan_stockers

VIVA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan susu kental manis (SKM) dengan cara diseduh atau diminum, sebagaimana minuman susu pada umumnya. Sebab, cara konsumsi seperti itu merupakan kebiasaan yang salah di masyarakat dan harus diubah.

Survei: Ibu Terkendala ASI Malah Keblinger Kasih Kental Manis Hingga Air Tajin

Hal itu disampaikan oleh Yeni Restiani, Koordinator Kelompok Subtansi Standarisasi Bahan Baku, Informasi dan Harmoni Pangan Olahan. Dia menegaskan, SKM seharusnya hanya digunakan untuk topping bukan untuk diseduh.

Dalam kesempatan berbeda, Spesialis Anak RS Islam Jakarta Sukapura, dr. Dian Sp.A, tidak memungkiri, hingga detik ini masih banyak pasien-pasiennya yang juga menanyakan perihal kental manis ini. 

Profesi Bidan Masih Dapat Stigma Negatif, Padahal Perannya Sangat Vital

"Bahkan, beberapa pasien yang dirawat pun masih ada yang memberikan kental manis sampai saat ini. Alasannya adalah lebih ke arah masalah ekonomi lebih tepatnya," ujarnya saat webinar 'Peran Gizi dalam Peningkatan Imunitas dan Pencegahan Penularan COVID-19 pada Anak', yang digelar Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Jumat 24 September 2021. 

Dokter Dian menambahkan, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menegaskan bahwa kental manis bukanlah susu. 

Ahli Ungkap Penyebab Anak Bisa Terkena Obesitas dan Diabetes

"Jadi, itu hanya digunakan sebagai tambahan atau topping atau aksesoris. Tapi bukan untuk diseduh sebagai bentuk susu karena memang itu bukan susu," tegasnya. 

Dian pun turut mengungkap alasan mengapa kental manis tidak boleh diseduh atau diminum langsung. Menurut dia, kental manis tidak memiliki kandungan protein, vitamin, mineral dan kalori, yang seharusnya ada pada susu. 

"Karena susu itu kan sifatnya untuk memfortifikasi atau menambah zat gizi yang kurang yang mungkin tidak tercukupi dengan makanan yang anak-anak kita makan. Sedangkan kalau kental manis kandungan gulanya yang justru lebih tinggi dan itu tidak baik untuk anak-anak," ungkapnya. 

Associate Professor of Nutrition UMJ, dr. Tria Astika Endah Permatasari, S.K.M., M.K.M; menambahkan, kental manis bukanlah asupan utama untuk anak-anak. 

"Kental manis bukan sebagai asupan yang dijadikan andalan. Kalau es buah pun sebaiknya cukup buahnya saja, manisnya bisa dari yang lain. Karena memang khawatir kalau sudah sekali ketagihan susah untuk memutus mata rantainya," kata dr. Tria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya