Kalung Kesehatan Cegah Penyakit Jantung, Dokter: Menyesatkan

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Penyakit jantung kerap menghantui banyak orang dengan tak mengenal usia lantaran beragam faktor risiko yang memicunya. Akan tetapi, tak sedikit masyarakat yang belum memahami seluk beluk penyakit jantung sehingga malah percaya pada kabar bohong alias hoaks yang tersebar luas.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Isman Firdaus, Sp.JP (K), mengatakan bahwa hoaks yang dipercaya masyarakat bisa mengakibatkan keterlambatan penanganan penyakit jantung. Hal itu tentunya bisa berdampak fatal dan menyesatkan individu yang menderita akibat penyakit tersebut.

Salah satunya saat banyaknya pasien jantung yang percaya akan khasiat aksesori dalam menangkal kambuhnya penyakit jantung. Bahkan tak sedikit yang meyakini aksesori yang digunakan ampuh mencegah penyakit jantung. Itu merupakan salah besar dan kebiasaan yang harus diubah.

Ini Akibat Jarang Scaling Gigi yang Perlu Anda Ketahui!

"Penggunaan kalung dan gelang sehat itu juga hoaks. Jadi, gelang dan kalung kesehatan itu merupakan menyesatkan. Jadi, akhirnya pasien akan lebih percaya terhadap hal tersebut, daripada bagaimana mencegah penyakit jantung," ujar dokter Isman di acara Kementerian Kesehatan bertajuk 'Jaga Jantungmu untuk Hidup Lebih Sehat, Senin 27 September 2021.

Ia menegaskan, belum ada bukti satu pun bahwa produk kesehatan yang mengklaim dapat menyembuhkan penyakit jantung dapat benar-benar mengatasinya. Faktanya, konsultasi kepada dokter dan penanganan medis yang lebih terbukti dapat memberikan perawatan pada sakit jantung. 

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

Selain itu, hoaks lainnya yang kerap dipercayai masyarakat adalah memukul-mukul tangan saat terjadi serangan jantung. Padahal, menurut anjuran dokter Isman, pasien agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dibanding membuang waktu untuk melakukan hal yang belum tentu benar.

Terakhir, mengenai laser yang dipercaya mampu menghilangkan sumbatan pada darah pemicu penyakit jantung. Padahal, harapan pasien sembuh akan lebih tinggi apabila segera melakukan tindakan medis yang sesuai ketimbang mempercayai hal tersebut.

"Kasihan masyarakat atau bahkan pasien yang percaya dengan hal ini. Padahal, pemerintah sudah menggratiskan penanganan penyakit jantung dengan JKN, dengan harapan pasien bisa sembuh," imbuh Ketum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya