Bukan Sakit Kepala Biasa, Ini Gejala Khas dari Pendarahan Otak

Sakit kepala.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Presenter sekaligus komedian, Tukul Arwana, sempat merasakan sakit kepala yang hebat sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Tukul disebut mengalami pendarahan otak

Tukul Arwana Masih Rutin Jalani Terapi, Anak Minta Doa

Berkaca dari hal tersebut, banyak orang yang kemudian menyimpulkan bahwa sering mengalami sakit kepala menjadi salah satu gejala dari gangguan pembuluh darah otak. Benarkah demikian? 

Spesialis neurologi, dr. Nurul Rakhmawati, Sp.N, menegaskan bahwa hal tersebut adalah mitos belaka. Berikut penjelasan dokter Nurul selengkapnya.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Jadi, nyeri kepala yang disebabkan karena stroke perdarahan itu nyeri kepalanya khas. Artinya, sebelumnya belum pernah nyeri kepala seperti ini," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 27 September 2021. 

"Kalaupun pernah mengalami nyeri kepala, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Artinya nyerinya sangat hebat, kemudian disertai dengan penurunan kesadaran atau bisa juga ada gangguan perilaku," lanjut dia. 

Sering Mabuk Perjalanan? Ini Cara Mengatasinya Ketika Mudik Lebaran

Lebih lanjut dokter di RS Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta itu menjelaskan, jika pendarahan terjadi di area korteks bagian motorik, maka pasien yang bersangkutan akan mengalami kelemahan anggota gerak. 

"Atau mungkin kena di korteks yang bagian sensorik, pasien akan mengalami rasa kebas, hilang rasa atau gangguan memori atau gangguan bahasa," terang dia. 

Sedangkan jika terjadi di lobus parietal, pasien akan merasakan gangguan sensorik. Penderitanya akan merasakan kebas, kesemutan atau tidak merasakan area tubuh sebelahnya.

"Kemudian kalau di area korteks ada fungsi bahasa. Sehingga kalau kena di area korteks temporal, bisa terjadi gangguan bahasa. Pasien tidak mengerti pembicaraan kita. Atau kalau kena di bagian frontal, dia malah gak bisa bicara," kata dia. 

Menurut Nurul, bagian frontal merupakan bagian paling penting yang mengatur memori. Jadi, jika terjadi perdarahan di area tersebut, selain mengalami kelemahan anggota gerak, pasien juga akan mengalami gangguan memori.

"Klinisnya akan berbeda. Kalau misalnya kena di occipital di kanan kiri, ini akan mengalami gangguan penglihatan. Sementara kalau kena di cerebellum, dia akan mengalami gangguan keseimbangan. Jadi, pasien merasakan vertigo," ungkap dia. 

Kemudian menurut dokter Nurul, kondisinya akan jauh lebih berbahaya jika perdarahan terjadi di area batang otak. 

"Nah, di sini ada batang otak. Ini area pusat kehidupan kita. Artinya untuk napas yang mengatur di area batang otak ini. Jadi, kalau misalnya kena perdarahannya di area batang otak, ini bisa cepet banget meninggalnya. Bahaya banget," pungkas dr. Nurul Rakhmawati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya