Pakar: Air Minum Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi Ibu Hamil & Balita

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (kandungan) dan spesialis anak, memastikan air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang aman dikonsumsi para ibu hamil dan balita

Posko Mudik Perempuan Bisa Cek Kehamilan, Tekanan Darah Hingga Sedia Kondom! Catat Titiknya

Hal itu dikarenakan migrasi Bisfenol A (BPA) yang akhir-akhir ini dihembuskan pihak-pihak tertentu bisa membahayakan kesehatan janin dan anak balita, sangat kecil dan masih di bawah batas aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).   

Dokter spesialis kandungan sekaligus Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG (K), M.Kes., KIC, mengatakan, sampai saat ini tidak pernah menemukan pengaruh BPA terhadap janin. 

Soal Program Makan Siang Gratis, Ibu Hamil dan Balita juga Perlu Dukungan untuk Cegah Stunting

Menurutnya, kelainan bawaan yang terjadi pada anatomi janin itu memang bisa disebabkan karena adanya exposure dari bahan-bahan yang berbahaya, termasuk BPA jika jumlah yang masuk ke dalam tubuh itu cukup tinggi, misalnya mencapai 250 miligram. 

"Tapi kenyataannya, yang ditemukan pada ibu hamil, pada janin, itu sangat jauh di bawah rata-rata batas aman keamanan yang sudah ditetapkan BPOM, yaitu sebanyak 600 mikrogram per kilogram berat badan per hari. Jadi migrasi BPA yang terjadi pada galon guna ulang itu sangat di bawah batas keamanan," ujarnya saat diskusi media 'Standar Keamanan Kemasan Pangan dan Kesehatan Konsumen', yang digelar online belum lama ini.

Miris! Anak 5 Tahun Diduga Dilecehkan Ayah Kandung, Luka Robek Ditemukan di Alat Vital

Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya. 

Berbicara tentang ibu hamil, kata dokter Alamsyah, yang perlu diperhatikan adalah terkait asupan gizi serta makronutrien dan mikronutrien yang baik selama kehamilan. Menurutnya, itu akan berdampak terhadap suplai kebutuhan gizi yang baik untuk pertumbuhan janin. 

"Sebab, jika kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, ia akan melahirkan outcome yang sangat berpengaruh pada bayi, sehingga bayi menjadi kecil. Gizi ibu yang buruk juga menyebabkan janin akan kehilangan peluang untuk memperoleh pembentukan otak yang optimal," katanya. 

Jadi, dia menegaskan bahwa pengaruh dari air dalam kemasan galon guna ulang tidak ada sama sekali. Karena pada kenyataannya, sebenarnya dosis yang ditemukan dalam bayi dan janin itu sangat kecil, bahkan 1000 kali lebih rendah dari batas aman yang ditetapkan BPOM. 

"Jadi safety limitnya sangat jauh sekali. Masalah seperti komplikasi kanker, hipertensi, pendarahan yang terjadi pada ibu hamil, itu jauh lebih besar, dan juga masalah seperti gizi buruk dan stunting justru ada di depan mata kita,” ucap dokter Alamsyah. 

Dia juga menjelaskan bahwa tidak semua zat berpengaruh atau zat berbahaya bisa menembus ke plasenta karena memiliki sistem barrier atau sistem pertahanan. 

"Jadi, plasenta ini memiliki pertahanan untuk meniadakan terjadinya transmisi secara vertikal, baik itu sifatnya yang seperti BPA atau seperti virus juga, sehingga justru malah zat berbahaya itu masuk ke hati dan dilakukan sirkulasi di sana,” tukasnya. 

Selain aman untuk ibu hamil, penggunaan AMDK galon guna ulang ini juga dinilai aman dikonsumsi anak-anak balita seperti yang disampaikan dokter spesialis anak, Dr. dr. Farabi El Fouz, Sp.A, M.Kes. Menurutnya, selama kemasan itu sudah dinyatakan aman oleh BPOM dan Kemenperin, maka aman untuk dikonsumsi. 

“Selama itu sesuai dengan aturan BPOM silakan (dikonsumsi). Tapi kalau misalnya tidak sesuai ya jangan. Jadi, selama BPOM yang mengeluarkan arahan kita harus ikuti. Kalau BPOM sudah mengatakan kemasan itu aman, itu sudah jaminan mutu pasti aman. Karena BPOM kan pelindung kita sebagai masyarakat,” katanya.  

Pada 2021 ini, BPOM baru saja melakukan pengujian laboratorium terhadap sampling kemasan AMDK jenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang. Hasilnya, adanya migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. 

Nilai tersebut jauh di bawah batas maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM, yaitu sebesar 0,6 bpj. BPOM memastikan kepada masyarakat bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang yang beredar hingga kini aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, BPOM juga melakukan pengujian cemaran BPA dalam produk AMDK. Hasil uji laboratorium (dengan batas deteksi pengujian sebesar 0,01 bpj) menunjukkan cemaran BPA dalam AMDK tidak terdeteksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya