Bahaya Vitamin D Berlebih, Picu Keracunan Hingga Patah Tulang

ilustrasi vitamin D
Sumber :
  • pixabay/petel_imfort

VIVA – Tak sedikit yang memilih mengonsumsi vitamin D sebagai sumber penambah imunitas di saat pandemi COVID-19. Namun, banyak yang belum memahami dampak dari asupan vitamin D berlebih.

Tetapi apakah suplemen vitamin D benar-benar dapat membantu masih menjadi topik hangat, beberapa kalangan ilmiah yang memperdebatkan manfaatnya tidak pasti. Seorang Profesor Harvard, bagaimanapun, menyajikan dua argumen yang menyoroti potensi bahaya suplementasi vitamin D yang berlebihan

"Vitamin sinar matahari", disebut demikian karena diproduksi di kulit melalui aksi sinar matahari. Vitamin ini telah lama dikenal membantu memperkuat tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor oleh tubuh.

Namun, Profesor Kesehatan Wanita di Harvard Medical School, Dokter JoAnn E. Manson, memperingatkan bahwa asupan suplemen yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Teori Dokter Manson berasal dari uji coba vitamin D dan Omega-3 yang baru-baru ini diterbitkan, yang terdiri lebih dari 25.000 peserta di seluruh negeri.

Studi yang dipimpin oleh dokter Manson, menemukan bahwa asupan vitamin D yang lebih tinggi tidak selalu mengarah pada peningkatan kesehatan.

"Lebih banyak tidak selalu lebih baik, pada kenyataannya, itu bisa lebih buruk," tulisnya dikutip Express.

Gejala vitamin D berlebihan

Studi tersebut mengungkapkan bahwa suplementasi berlebihan dengan vitamin D dapat menjadi racun. Ini dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu ketika terlalu banyak kalsium menumpuk di dalam darah, membentuk endapan di arteri atau jaringan lunak.

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

Gejala hiperkalsemia termasuk mual, muntah, kelemahan dan gagal ginjal. Laporan telah menunjukkan bahwa toksisitas dari vitamin D terjadi hampir secara eksklusif pada orang yang mengonsumsi suplemen dosis tinggi jangka panjang.

Ilustrasi tulang sehat.

Photo :
  • U-Report
Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

Keracunan

Efek keracunan dapat dirasakan selama beberapa jam, karena vitamin disimpan dalam lemak tubuh dan dilepaskan ke aliran darah secara perlahan. Sebagai aturan praktis, kadar vitamin D berkisar antara 40 dan 80 ng/ml dianggap sehat. Namun, apa pun di atas 100ng/ml mungkin berbahaya.

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Badan kesehatan memperingatkan bahwa keracunan di tubuh biasanya terjadi ketika kadar vitamin D meningkat di atas 150 ng/ml. Pada tingkat ini, keracunan dapat memengaruhi wanita untuk memicu batu ginjal yang menyakitkan. 

Patah tulang

Sebuah penelitian terpisah menunjukkan bahwa asupan vitamin D dosis tinggi pada wanita yang lebih tua dapat membuat mereka lebih rentan jatuh dan patah tulang.

"Meskipun tidak ada pertanyaan bahwa vitamin D dan kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang, tampaknya vitamin D dosis sangat tinggi tidak memberikan manfaat lebih lanjut untuk kesehatan tulang dan mungkin benar-benar memiliki efek berbahaya," ujarnya.

Sebuah studi yang menyelidiki efek suplementasi vitamin D yang berlebihan menemukan bahwa individu yang menerima dosis lebih tinggi selama periode tiga tahun. Dokter Mason mengatakan, tidak menemukan peningkatan kepadatan tulang pada dosis yang lebih tinggi dan bahkan saran bahwa mungkin ada beberapa bahaya dengan mengurangi kepadatan tulang.

“Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa dosis tinggi tidak dianjurkan. Dalam hal kesehatan tulang, begitu Anda mencapai tingkat asupan tertentu, meningkatkan jumlah itu tidak akan bermanfaat.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya