WFH Picu Rambut Rentan Rusak, Kok Bisa?

Ilustrasi rambut rontok.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pakar mulai menilik ragam dampak buruk dari work from home (WFH) yang tengah dijalani sejak adanya pandemi COVID-19. Meski masih sekedar teori dan dugaan, dampak pada kesehatan akibat WFH cukup nyata, termasuk pada rambut.

Detik-Detik Wanita ODGJ Ngamuk Rusak Minimarket di Bekasi, Pemotor Dipukuli

Pakar Medis, dr. Reinita Arlin Baskoro mengatakan bahwa tren WFH membuat orang terlalu asik berdiam diri di rumah. Pada akhirnya, masyarakat menjadi minim perhatian untuk kesehatan seperti jarang berolahraga, mengaplikasikan perawatan kulit wajah, serta jarang merawat rambut.

Hal ini yang kerap diabaikan namun bisa berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Sebab, rambut yang rusak dan tak sehat dapat memicu penurunan kepercayaan diri yang nantinya berdampak pada kesehatan mental. Tentunya, kesehatan rambut pun membuat pertumbuhan jamur lebih rentan.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

"WFH di rumah aja. Bahaya orang kadang malas rawat rambut. Biasanya gitu. Kalau nggak rutin bersihkan kulit kepala, sama aja simpan bakteri dan terjadi pertumbuhan jamur," ujar Reinita dalam acara virtual People With Us, baru-baru ini.

Ilustrasi rambut bercabang.

Photo :
  • U-Report
Hari Pertama Masuk Usai Cuti Lebaran, Wali Kota Depok Sebut Kehadiran ASN Capai 90 Persen

Reinita menambahkan bahwa masalah rambut ini dapat terlihat secara keseluruhan dari survey yang menunjukkan 16 persen pria usia 18-39 tahun mulai alami kerontokan rambut. Terlebih saat masuk usia 40 tahun, makin banyak rambut yang berkurang sehingga nyaris 50 persen.

"Kalau pria mulainya dari atas kepala dulu botak, lama-lama menyeluruh. Survei pada lembaga lain di riset internasional, dari 601 wanita di Indonesia 45 persennya mengalami masalah rambut, mulai dari rontok, masalah di batang rambut dan kurang bervolume," ujar pembawa acara program Hidup Sehat tvOne itu.

Lebih dalam, Reinita menganjurkan agar oil dan serum dapat digunakan sebagai salah satu rutinitas perawatan rambut. Untuk perawatan rambut, bahan yang baik adalah Biotin dan Amino Acid, yang selain dapat diperoleh melalui makanan, baik juga untuk digunakan secara topikal atau leave in di kulit kepala.

Dokter Reinita menyebut bahwa bahan baru Kopyrrol Aqua juga dicetuskan dapat memberikan nutrisi tambahan dalam tahap pertumbuhan. Selain perawatan rambut dari akarnya, penggunaan Almond dan Argan Oil sebagai sumber Vitamin E juga disarankan untuk memberikan nutrisi di ujung rambut.

"Selain menggunakan penumbuh rambut, jika para pengguna ingin mendapatkan hasil yang maksimal disarankan juga untuk menyesuaikan pola makan, gaya hidup, dan memenuhi kebutuhan asupan vitamin harian," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya