Komponen Vaksin COVID-19 Bisa Masuk ke ASI? Ini Faktanya

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Vaksin COVID-19 terbilang cukup baru di dunia medis dengan proses pembuatan yang cukup cepat yakni sejak pandemi berlangsung. Usai ditunggu-tunggu kehadirannya, masyarakat malah meragukan efektivitas vaksin yang sebenarnya sudah terbukti keamanan dan efikasinya.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Keraguan tersebut khususnya datang dari kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta ibu hamil dan menyusui. Dikatakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, banyak masyarakat yang ragu dan khawatir akan komponen di dalam vaksin COVID-19.

Dokter Jeff, sapaannya, menuturkan bahwa kekhawatiran itu timbul lantaran banyaknya isu yang beredar akan komponen vaksin yang dianggap berbahaya. Tak sedikit yang menilai komponen berbahaya itu dapat masuk ke Air Susu Ibu (ASI) dan membahayakan bayi. Benarkah?

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Nggak usah takut, ibu menyusui tetap divaksin. Banyak yang bilang akan ada komponen vaksin di ASI dan nanti masuk ke anak, nggak ada, itu tidak benar," ujar dokter Jeff dalam acara virtual bersama Good Doctor, baru-baru ini.

Ilustrasi ibu menyusui.

Photo :
  • U-Report
KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Vaksinasi COVID-19 aman bagi Ibu Menyusui sudah dinyatakan aman melalui Surat Edaran Kemenkes RI tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 No. HK.02.02/11/368/2021. Secara biologis dan klinis, menyusui tidak menimbulkan risiko bagi bayi dan anak yang menyusu, serta bayi dan anak yang menerima ASI perah.

"Vaksin yang diberikan pada ibu menyusui, yang masuk hanya antibodi saja. Ini dapat melindungi bayi," imbuhnya.

Sebelum divaksin, ibu menyusui direkomendasikan untuk berkonsultasi tentang kondisi kesehatan dengan dokter/tenaga kesehatan terlebih dahulu dan berada dalam kondisi fit untuk menerima vaksin.

Setelah vaksin, tetap aman untuk menyusui karena menyusui dan kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) dapat mengurangi risiko kematian bayi secara signifikan dan memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan potensi risiko penularan COVID-19.

Untuk pilihan vaksin COVID-19 pada ibu menyusui lebih leluasa dibanding ibu hamil. Ibu menyusui sudah bisa mendapatkan vaksin COVID-19 apapun yang tersedia di Indonesia lantaran terbukti ampuh mencegah gejala berat dan kematian.

"Kalau vaksin ibu hamil sebenarnya sudah banyak tapi di Indonesia baru 3, yaitu Moderna, Pfizer dan Sinovac. Bahaya tidak vaksin pada ibu hamil akan meningkatkan risiko kematian kalau terkena COVID-19," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya