Yang Perlu Diketahui dari Faktor Keturunan pada Diabetes

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

Diabetes sendiri diketahui terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah faktor keturunan. Oleh karena itu, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan jenis diabetes ini berisiko tinggi terkena penyakit ini.

"Fakta memang keturunan, cuman salah satu yang harus dibahas keturunannya bukan bapak ke anak perempuan, ibu ke anak laki, tidak seperti itu. Jadi kalau orang tua kita punya diabetes siapapun bisa menurun ke anaknya," kata Spesialis Penyakit Dalam DR. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Oktober 2021.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Meski keturunan, Wismandari menjelaskan bahwa penyakit diabetes sendiri bisa dicegah. Terutama dengan menjaga pola hidup.

"Berapa persentase keturunan bisa mempengaruhi diabetes tidak bisa kita pastikan, karena ada faktor lain bukan hanya tentang keturunan bapak ibu, nenek kita diabetes kita pasti diabetes enggak gitu. Tetapi  yang berperan adalah pola hidup kalau ada keturunan tapi pola hidup baik, pola badan kita dijaga semoga tidak kena, karena pola hidup memiliki peranan lebih besar untuk mendapatkan diabetes dibanding keturunan," kata dia.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Ilustrasi Diabetes

Photo :
  • U-Report

Di sisi lain,  Diabetes sendiri diketahui ada empat tipe mulai dari tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe diabetes gestasional.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Wismandari untuk diabetes tipe satu sendiri merupakan penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin.

"Tipe 1 orangnya enggak punya insulin sama sekali dari kecil karena pankreasnya rusak, jadi tidak bisa hasilkan insulin obatnya pakai insulin, disuntik," kata dia.

Umumnya  1 terjadi dan ditemukan pada anak-anak, remaja, atau dewasa muda, meski bisa terjadi pada usia berapa pun. Lalu tipe kedua, dijelaskan oleh Wismandari sebanyak 80-90 persen tipe dua ini lebih banyak ditemukan di masyarakat di dunia.

Diabetes tipe 2 biasanya lebih mungkin terjadi pada orang dewasa dan lansia karena faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang gerak dan kelebihan berat badan. Gaya hidup tak sehat menyebabkan sel-sel tubuh kebal atau kurang sensitif merespons hormon insulin.

"Kedua tipe 80-90 persen orang di dunia tipe ini sayangnya agak sulit menghindarinya orang-orang, karena WFH makan tinggal pencet, makanan fast food banyak, pola hidup kita dibuat menjadi lebih mudah terkena diabetes kita harus kuat iman, kalau melihat ada hal-hal yang mengganggu kesehatan kita jangan sampai ikutan pola itu, sehingga tercegah tipe 2," kata dia.

Kemudian diabetes tipe 3 adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya suplai insulin ke dalam otak. Minimnya kadar insulin dalam otak dapat menurunkan kerja dan regenerasi sel otak sehingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer.

Lalu diabetes gestasional,adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Tipe diabetes ini terjadi selama kehamilan bisa menyerang ibu hamil, walau tidak memiliki riwayat diabetes.

"Tipe gestasional itu lagi hamil kalau kehamilan selesai gak diabetes lagi, jangan senang karena setelah kelahiran ada kemungkinan terkena diabetes tipe 2 di kemudian harian," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya