Perubahan Cuaca saat Pandemi, Pakar Sebut Picu Imunitas Menurun

Ilustrasi vitamin, obat, suplemen
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air mulai menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi maupun kematian, yang terkadang memicu euphoria pada sebagian masyarakat. Padahal, virus SARS-CoV-2 ini masih nyata adanya dan kita diimbau agar tetap waspada.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, walaupun kondisi pandemi semakin membaik dan banyak masyarakat telah menerima vaksin, namun diharapkan tidak lengah. Prof Iris menyarankan agar tetap berupaya yang terbaik untuk menjaga kesehatan dengan terus mengoptimalkan daya tahan tubuh kita.

"Apalagi imunitas berfungsi penting sebagai garda pertama kesehatan fisik kita," ujar Prof Iris dalam acara Rhea Health Tone Re-launch Virtual Press Conference: Strategi Mempertahankan Imunitas dengan Suplemen Herbal Alami, baru-baru ini.

Kolesterol Naik Usai Lebaran? Jangan Panik, Ini 5 Tips Menurunkannya

Prof Iris menegaskan bahwa penting untuk tetap tidak lengah menjaga kondisi imunitas lantaran sistem imunitas atau daya tahan tubuh memiliki peran besar dalam melindungi tubuh dari bakteri dan virus penyebab penyakit. Jika sistem imunitas tubuh lemah, tubuh tidak akan mampu untuk melawan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. 

"Setelah vaksin, kita dapat memberikan imunomodulator karena imunodobulator dan vaksinasi akan bekerja bersama-sama meningkatkan imun sistem, jadi tidak bertabrakan bekerjanya tetapi akan tingkatkan efek vaksinasi," kata dia.

Tukul Arwana Masih Rutin Jalani Terapi, Anak Minta Doa

Ada pun imunumodulator ini berbeda dengan imun booster. Imunomodulator bekerja dari suplemen yang dikonsumsi yang nantinya akan merangsang level imunitas saat kondisi tubuh menurun. Selain itu, gaya hidup serta kondisi kesehatan bawaan juga memengaruhi respons imunitas tubuh.

Musim Hujan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Imunitas yang baik berperan lebih dari sekedar mengurangi resiko terkena penyakit seperti COVID-19 atau penyakit ringan seperti flu, namun juga mendukung proses pemulihan apabila terkena penyakit. Selain aktif berolahraga dan pola makan sehat, asupan suplemen yang tepat bisa melengkapi upaya kita," ujar Prof Iris.

Terlebih, cuaca saat ini tengah tak menentu yang cenderung sering berubah sehingga memicu penurunan kondisi tubuh yang rentan tertular penyakit. Sejumlah suplemen yang dibutuhkan seperti zink, vitamin B, C, D, dan E.

"Imunomodulator zat untuk memodulasi sistem imun dibutuhkan saat sakit, perubahan cuaca, saat menjalankan ibadah haji karena banyak orang berkumpul, travelling dan saat wabah virus corona," kata Prof Iris.

Sejalan dengan itu, Guru Besar Farmakologi & Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si menyampaikan bahwa hasil uji klinis Rhea Health Tone terhadap pasien COVID-19 menunjukkan hasil yang baik. Uji klinis ini bermaksud mengetahui efikasi dan keamanan penggunaan Rhea Health Tone untuk membantu pemulihan pasien COVID-19.

"Hasil uji klinis menunjukkan pemberian Suplemen Rhea Health Tone Oil dapat mempersingkat masa rawat inap pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, meskipun tidak signifikan secara statistik, dengan masa rawat inap maksimum yang lebih singkat (17 vs 39) hari. Suplemen Rhea Health Tone juga menunjukkan perbaikan parameter IL-6 dan IFN gamma yang signifikan secara statistik, konversi PCR dari positif ke negatif yang lebih banyak dalam kurun waktu yang sama, status klinis subjek yang lebih baik terutama laju pernapasan, dan pengamatan rontgen dada," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya