Belum Divaksinasi Berisiko Terinfeksi Ulang COVID-19

Ilustrasi flu/bersin/pilek.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Jika Anda berpikir sekali terkena COVID-19 akan memberikan imunitas, maka Anda salah. Menurut model baru tanpa vaksinasi dan masker, orang-orang yang pernah terinfeksi COVID-19 sekali bisa terinfeksi lagi dalam empat bulan, demikian menurut laporan Nature.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dalam empat bulan setelah infeksi pertama, risiko rara-rata infeksi ulang meningkat sekitar 5 persen. Risikonya bisa meningkat hingga 50 persen dalam 17 bulan, kata laporan tersebut. Di saat yang sama, imunitas alami ditemukan bertahan selama kurang dari setengah dibanding imunitas pada flu virus corona.

Dikutip dari laman Times of India, prediksi ini didasarkan pada hubungan genetik antara SARS-CoV-2 dan virus corona lainnya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Imunitas secara relatif memiliki hidup yang singkat. Anda harus tetap mendapat vaksin meski Anda terinfeksi," ujar Jeffrey Townsend, ahli biofarmatika di Yale School pf Public Health di New Haven, Connecticut.

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik
PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Meski data lebih banyak di beberapa bulan dan tahun mendatang dibutuhkan untuk mengetahui secara persis berapa lama imunitas alami bertahan, Townsend mengatakan, tidak perlu menunggu untuk hal itu.

Untuk memperkirakan ketahanan imunitas SARS-CoV-2, tim peneliti ingin memahami bagaimana tingkat antibodi dari infeksi sebelumnya mempengaruhi risiko infeksi ulang.

Mereka menggabungkan data genetik dari SARS-CoV-2, tiga virus corona endemik yang menyebabkan flu, dan virus corona yang sangat dekat dengan SARS-CoV-2 dan MERS-CoV untuk membangun pohon keluarga virus.

Menggunakan itu, mereka membuat model bagaimana sifat virus telah berevolusi seiring waktu. Bersama-sama, sifat-sifat ini memberikan perkiraan dari penurunan tingkat antibodi setelah infeksi SARS-CoV-2, dan faktor-faktor lainnya yang dibutuhkan untuk memahami risiko infeksi ulang.

Temuan menyimpulkan bahwa COVID-19 kemungkinan untuk bertransisi dari penyakit pandemi menjadi satu yang endemi, kata Townsend.

Tetap saja, banyak yang hal tidak diketahui masih ada, temasuk kemungkinan keparahan penyakit saat seseorang terinfeksi ulang. Laporan itu menyebut, setiap orang juga akan berbeda secara signifikan dalam kerentanan terhadap infeksi ulang, dan masa penyakit mereka jika terinfeksi ulang, termasuk apakah mereka mungkin akan terkena long covid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya