dr Zaidul Akbar: Ini Cara Terbaik untuk Memperbaiki Sperma dan Ovum
VIVA – Kualitas sperma yang buruk bisa membuat pasangan sulit memperoleh keturunan. Lalu, adakah cara untuk memperbaiki kualitas sperma pada laki-laki dan ovum pada perempuan?
Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, akan membocorkan rahasianya melalui tayangan sebuah video. Menurut dia, cara terbaik untuk memperbaiki keduanya adalah dengan berpuasa.
"Puasa adalah bentuk paling baik untuk memperbaiki sperma sama ovum," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @yukbelajarjsr, dikutip VIVA, Minggu, 24 Oktober 2021.
"Kalau sudah puasa, maka sahur sama bukanya jangan nyampah lagi. Mentang-mentang puasa, bukanya gitu lagi, gitu lagi. Kapan mau sehat badannya?" lanjut dia.
Dokter Zaidul Akbar.
- U-Report
Nah, jika puasanya tidak dilakukan setiap hari, menurut Zaidul, di luar hari itu, kita disarankan untuk memperbanyak mengonsumsi rimpang, rempah, sayuran dan buah-buahan.
"Jadi gini, tubuh kita bisa memperbaiki dirinya sendiri kalau kita ngasih bahan baku yang tepat.
Bahan bakunya apa? Produk ciptaan Allah, rempah, rimpang, sayur, buah, itu salah empatnya. Salah yang lain banyak," terang dia.
"Insya Allah bisa benar badannya. Dan jangan khawatir, kalau memang Allah mau kasih pasti dikasih, tenang aja (kesembuhan). Kita dikasih penyakit kaya begini pasti ada sebab-musabab dari apa yang kita kerjakan di masa lampau. Maka, minta ampun itu adalah cara terbaik, bertaubat, banyakin sedekah, banyakin Istighfar," ungkapnya.
Lalu, adakah cara lain untuk memperbaiki kualitas sperma, selain dengan berpuasa?
"Ada satu produk lebah yang baik untuk memperbaiki kualitas sperma, setahu saya namanya royal jelly, itu makanannya ratu lebah. Kalau gak ada royal jelly pakai apa? Bee pollen juga boleh. Kalau enggak ada, apa? Madu. Kalau enggak ada? Kunyit, atau kalau enggak ada, habbatussauda. Banyak pilihannya," pungkas dr. Zaidul Akbar.
Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?
Pasien dokter Boyke, yang masih sekolah kelas 2 SMP diketahui hamil di luar nikah. Tetapi, kasus kehamilan tersebut dialami pasien remaja dokter Boyke yang masih perawan.
