Ternyata, MSG Percepat Penyembuhan Lansia Pasca Opname

Ilustrasi MSG.
Sumber :

VIVA – Monosodium Glutamat atau MSG, tak melulu buruk. Jika dikonsumsi dalam batas yang disarankan, yaitu 1,7 gram per hari, MSG juga memiliki beberapa khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Salah satunya bagi lansia. Pakar gizi sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, mengatakan, penggunaan MSG dapat membantu meningkatkan nafsu makan pada mereka yang berusia lanjut. 

Menurut Rita, pada dasarnya hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung sudah menurun, terlebih saat diopname di rumah sakit. Karena itu jika lansia diopname, proses pemulihan menjadi semakin lama jika asupan nutrisinya sedikit.

Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Diduga Halusinasi

"Selera makan lansia serta orang-orang yang baru sembuh cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis. Namun, sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan reseptor rasa yang dimiliki melalui pengaturan rasa dasar (manis, asam, pahit, asin, dan umami)," ujarnya dalam webinar Peran Penting Umami Dalam Meningkatkan Asupan Gizi & Kesehatan Lansia, yang digelar PT AJINOMOTO INDONESIA dan PT Rumah Inovasi Natura, belum lama ini. 

Ilustrasi lansia

Photo :
  • Freepik
Review Negatif Makanan, Seorang Wanita Terancam Denda Puluhan Miliar!

Dokter Rita menambahkan, sebenarnya penggunaan MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan di rumah sakit, bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses recovery pasien lansia yang diopname. 

"Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut, salah satunya dilakukan oleh Shigeru Yamamoto dan kawan-kawan pada tahun 2009. Dalam penelitian tersebut, terbukti bahwa pemberian MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia membuat mereka lebih banyak memproduksi saliva. Itu penting untuk membantu proses mengunyah dan menelan pada lansia," kata dia.

Lebih lanjut Rita menerangkan, penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penambahan MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia, membuat nafsu makan meningkat. 

"Salah satu faktor utama penyebab malnutrisi pada lansia adalah turunnya nafsu makan dan juga masalah mengunyah serta menelan. Sehingga, peran MSG ini ternyata sangat baik," tuturnya. 

Menurut Rita, banyak di antara masyarakat yang salah persepsi karena menganggap MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan dapat meningkatkan selera makan, sehingga khawatir konsumsi makanan jadi tidak terkontrol. 

"Kendati demikian, masih ada juga masyarakat yang salah kaprah. Rasa umami pada berbagai pangan memang meningkatkan selera makan, namun bukan berarti menjadi tidak terkontrol seperti ingin makan terus. Justru bumbu umami bisa memberi rasa kenyang saat akan dan setelah makan. Sudah ada jurnal ilmiah yang menjelaskan tentang penelitian ini," kata dia. 

Public Relations Manager PT AJINOMOTO INDONESIA, Katarina Larasati, berharap, webinar ini dapat mengedukasi para peserta tentang informasi gizi dengan fakta ilmiah, serta berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. 

"Acara webinar kali ini diperuntukkan bagi ahli gizi, ahli diet dan mahasiswa/i gizi, karena kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang bumbu umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia tetap sehat saat situasi pandemi COVID-19," ujar Katarina Larasati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya