Jangan Disepelekan, Ini Tips Mengatasi Long COVID-19

Virus Corona.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, jumlah kasus positif di Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 4 juta kasus. Adapun dari data komunitas penyintas COVID-19, COVID Survivor Indonesia, sejumlah 70 persen dari para penyintas mengalami Long COVID.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Long COVID adalah gejala yang terus timbul, dan dialami oleh pasien COVID-19 dalam kurun waktu 3 bulan lebih. Menurut para ahli, Long COVID ini terjadi karena adanya peradangan hebat akibat badai sitokin, yakni ketika tubuh bekerja terlalu aktif sehingga berisiko merusak jaringan-jaringan tubuh.

Dokter Spesialis Paru, dr. Handoko Gunawan, Sp.P, FCPP di Webinar Biotek Farmasi Indonesia mengatakan gejala long COVID di antaranya ialah, lelah berkepanjangan, tidak enak badan setelah beraktivitas, hingga gangguan fungsi otak.

Catat! Ini Titik Lelah Pemudik di Tol Trans Jawa

“Gejala Long COVID memang bisa mengganggu aktivitas hingga gangguan fungsi otak, karena itu perlu menjadi perhatian,” kata dia.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Sementara dr. Darmadi Gunawan, Sp.KFR, Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi dalam penjelasannya menambahkan varian keluhan seperti sakit kepala, sesak napas, ansietas, nyeri dada, gangguan konsentrasi, mual, muntah, demam, diare, anosmia juga dilaporkan dapat dialami oleh pasien Long COVID”.

Lalu bagaimana cara mengatasi gejala Long COVID ini? Para dokter menyarankan, bagi pasien Long COVID agar setiap harinya tetap menjaga pola makan dengan gizi seimbang, rutin mengonsumsi asupan cairan sebanyak 2 liter, dan melakukan aktivitas sesuai program dari fisioterapi. Dukungan vitamin dan mineral lainnya juga dianjurkan untuk memperkuat sistem imun tubuh.

Produk Viradef dari Biotek Farmasi Indonesia merupakan salah bentuk kontribusi dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Viradef telah mendapatkan NIE dari BPOM.

Berdasarkan presentasi dari Prof. Dr. dr. Iris Rengganis Sp.PD-KAI, ahli alergi dan imunologi tentang produk ini disebutkan bahwa beberapa  jurnal ilmiah menunjukkan komposisi yang ada pada Viradef memiliki berbagai keunggulan, yakni  dapat menghambat TMPRSS2 yang mengaktivasi Virus Corona masuk ke dalam sel tubuh.

Kemudian menghambat  MPro / 3CLpro yang berperan dalam replikasi Virus Corona berdasarkan studi Molecular Docking sehingga membantu mengurangi risiko infeksi dengan menghambat masuknya Virus Corona ke dalam tubuh serta membantu menghambat replikasi virus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya