Mengantuk di Pagi Hari, Awas 3 Penyakit Ini Mengintai

Ilustrasi mengantuk
Sumber :

VIVA – Mengantuk di pagi hari mungkin kerap dianggap hal sepele dan wajar. Namun, saat durasi tidur sudah mencukupi dan kantuk masih menghampiri, itu patut dikhawatirkan lantaran berkaitan dengan tiga penyakit tertentu.

Usai begadang atau tidur larut malam, mungkin rasa kantuk yang datang bisa dinilai sebagai hal wajar. Hal tersebut bisa diatasi dengan memodifikasi gaya hidup seperti menjalani rutinitas yang baik. Tetapi, jika kualitas tidur sudah baik dan rasa kantuk masih menghampiri, apalagi usia Anda sudah di atas 40 tahun, mungkin sudah saatnya waspada pada beberapa penyakit.

Salah satunya penyakit demensia alzheimer. Ya, menurut dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan Sp.PD, KEMD, FINASIM, rasa kantuk di pagi hari menjadi gejala bagi pasien demensia alzheimer di fase akhir.

Ilustrasi mengantuk.

Photo :
  • U-Report

"Ini ngantuknya terutama kalau diderita lansia, ngantuknya saat orang melek (pagi), sebaliknya dia melek saat orang lain ngantuk (malam). Sehingga merepotkan karena saat tengah malam malah minta diajak ngobrol. Gangguan tidur ini yang ganggu orang sekitarnya. Orientasi waktunya juga terganggu," ungkapnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.

Selain itu, penyakit lain yang cenderung berkaitan adalah kekurangan hormon tiroid. Saat hormon ini menurun, metabolisme tubuh cenderung berjalan lambat termasuk memicu rasa kantuk namun seringkali lambat disadari.

"Detak jantung melambat, dan akhirnya gampang ngantuk juga. Pengennya tidur aja dan akhirnya ngantuk," kata Tri Juli.

Anemia saat menstruasi.

Photo :
  • U-Report
Ruben Onsu Tes Kesehatan Sampai 48 Kali, Curiga Ada yang Janggal Sama Penyakitnya

Penyakit terakhir yang mungkin mengintai saat merasa mengantuk di pagi hari adalah anemia. Kondisi anemia bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga kadar oksigen menurun dan membuat rasa kantuk menyerang lebih sering.

"Kurang zat besi ada interval tertentu, tergantung apakah kita alami anemia atau belum. Kalau sudah sampai anemia, berarti kekurangan hb, bisa kantuk," ujarnya.

Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

Untuk itu, dokter Tri menyarankan agar mereka yang sudah memasuki usia atas 40 tahun untuk rutin melakukan evaluasi medis ketika rasa kantuk terlalu sering terjadi. Sebab, rasa kantuk yang terjadi secara mendadak bisa membahayakan profesi tertentu seperti supir bus, pilot, dan sebagainya.

61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya
Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024