Studi: COVID-19 Ditemukan di Sperma Pria Indonesia

Sperma.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – COVID-19 ditemukan terkandung di dalam sperma pada sejumlah pria di Indonesia. Hal itu terungkap dalam penelitian di Jurnal Internasional di laman Medrxiv oleh peneliti di Surabaya, Jawa Timur.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Dugaan virus ini juga menyerang saluran reproduksi pria memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan adanya sindrom pernafasan akut yang parah coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dalam air mani. Penelitian ini dirancang untuk mendeteksi SARS-CoV-2 dalam air mani para penyintas COVID-19. 

Jurnal tersebut berjudul Novel Investigation of SARS-CoV-2 in COVID-19 Survivors Semen in Surabaya, Indonesia yang baru diterbitkan pada awal November 2021. Penelitian ini dilakukan antara bulan November 2020 hingga Maret 2021 di Unit Andrologi RSUP Dr. Soetomo dan Yayasan Profesor Nidom, keduanya berlokasi di Kota Surabaya, Indonesia.

Lihat Bagian Tubuh Ini Pada Pria, Ternyata Bisa Prediksi Ukuran Penisnya

Ilustrasi tes swab COVID-19

Photo :
  • IG dit.promkes

"Sampel adalah 34 peserta laki-laki berusia di atas 18 tahun dan telah terkonfirmasi COVID-19 melalui tes PCR swab nasofaring," tulis penelitian tersebut.

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

Sementara, semen diambil sebagian untuk pengujian real-time PCR dengan mesin PCR QuantStudio 5 Applied Biosystem (AB) dan kit yang digunakan adalah STANDARD M nCOV Real-Time Detection Kit dan mBioCov-19 RT-PCR Kit. Selanjutnya, rata-rata usia peserta adalah 35,74 tahun dengan 25 persen di antaranya memiliki riwayat infertilitas primer dan 21,8 persen infertilitas sekunder. 

Hasilnya, dari PCR COVID-19 real-time pemeriksaan air mani, penyelidikan ini menemukan 27 peserta telah negatif (74,4 persen), enam tidak meyakinkan (17,6 persen), dan satu positif (3 persen) dari SARS CoV-2. 

"Singkatnya, SARS-CoV-2 dapat ditemukan dalam air mani para penyintas COVID-19. Hal ini harus menjadi perhatian terhadap potensi dampak COVID-19 pada kesuburan pria dan kemungkinan penularannya secara reproduktif," sambung peneliti.

Lantas, adakah kaitan antara penemuan virus SARS-CoV-2 di sperma dengan kesuburan pria? Dikutip dari laman Houston Methodist ada bukti kesuburan dan fungsi seksual dapat terganggu pada sebagian pasien pria, terutama mereka yang memiliki kasus parah dan akhirnya dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut.

Berikut ringkasan singkat dari apa yang dilaporkan di berbagai studi penelitian tentang pasien yang pulih dari COVID-19:

1. 19 persen pasien dalam satu penelitian mengalami ketidak nyamanan skrotum yang menunjukkan peradangan yang disebabkan oleh virus sekitar waktu diagnosis mereka.

2. 39 persen pasien memiliki jumlah sperma yang rendah secara klinis dalam sebuah penelitian di Cina terhadap pria yang sebelumnya memiliki setidaknya satu anak tanpa bantuan reproduksi apa pun. Fungsi sperma terganggu pada 61 persen.

3. 33 persen sampel air mani dalam satu penelitian menunjukkan kualitas sperma yang rendah dan kemampuan berenang yang lebih rendah. 25 persen juga melaporkan libido rendah, dan satu pasien melaporkan kegagalan untuk mencapai ereksi. Para pasien juga mengalami perubahan hormon yang signifikan, yang dapat menjadi indikator gangguan kesuburan. 

4. Sebuah penelitian di Iran menganalisis sampel air mani dari pasien setiap 10 hari selama 60 hari menemukan ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan, tanda-tanda peradangan dan aktivasi jalur yang memfasilitasi sel sperma. kematian. Konsentrasi sperma berkurang 51 persen dan kemampuannya untuk berenang sebesar 20 persen. 

5. Sebuah penelitian di Italia yang meminta responden survei online untuk melaporkan sendiri diagnosis COVID dan gejala disfungsi ereksi menemukan bahwa penyakit ini meningkatkan risiko hampir enam kali lipat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya