Kasus COVID-19 Terkendali, Apakah Indonesia Sudah Capai Herd Immunity?

Memakai masker
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan. Banyak pasien COVID-19 yang sudah sembuh bahkan sebaran angkanya di Indonesia terus melandai. Hal ini membuat masyarakat berpikir bahwa Indonesia sudah mencapai herd immunity. Benarkah demikian? 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dokter Haekal Anshari, M. Biomed, menjelaskan, definisi dari herd immunity adalah minimal 80 persen populasi sudah mendapatkan imunitas, yang didapat baik dari vaksinasi maupun infeksi alami.

"Nah, apakah Indonesia sudah terbentuk herd immunity? Setahu saya belum ada penelitiannya," ujarnya saat Live di Instagram @vivacoid, Rabu 24 November 2021. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Artinya kita kemungkinan masih dalam perjalanan menuju herd immunity. Karena berdasarkan data, baru 40 persen lebih yang mendapatkan vaksinasi," tutur dia. 

Dokter Haekal turut mengingatkan bahwa COVID-19 ini adalah penyakit baru. Meski sudah terbentuk imunitas, namun masih belum ada penelitian yang menunjukkan sampai kapan imunitas ini akan bertahan.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Vaksinasi warga Baduy

Photo :
  • Istimewa

"Karena berdasarkan data, saat ini mereka yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, adalah mereka yang sudah pernah sakit dan sudah pernah divaksinasi," kata dia. 

Maka dari itu, Haekal menyarankan, meski kondisi sudah terkendali, kita tetap harus waspada, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas. 

"Meskipun kita sudah pernah kena, kita sudah vaksinasi dua kali, kita tetap waspada, tetap taat prokes. Meskipun pasar dan mal sudah boleh penuh kapasitasnya, tetap yang masuk (RS) itu adalah mereka yang sudah vaksinasi dua kali," kata dia mengingatkan. 

"Bagi mereka yang belum lengkap vaksinasinya atau belum vaksin sama sekali, jangan harap bisa masuk ke dalam mal. Takutnya nanti membawa virus, malah bikin dosa," kata dr. Haekal Anshari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya