Fenomena Zoom Boom, Masalah Kulit yang Timbul Saat Pandemi

Penyakit kulit
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Pandemi COVID-19 melahirkan sejumlah hal baru yang sebelumnya tak pernah dialami oleh masyarakat dunia, khususnya kesehatan kulit. Jika sebelumnya sempat banyak yang mengeluhkan maskne, kini mulai terjadi fenomena zoom boom pada masalah kulit.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Founder & Medical Director Jakarta Aesthetic Clinic (JAC), dr. Olivia Ong, mengatakan bahwa zoom boom telah menciptakan zoom effect dimana manusia memandang wajahnya secara berbeda. Efek tersebut seolah penuh animasi dan tidak lagi hanya diam seperti saat bercermin.

"Kita nggak lagi memandang wajahnya secara sama, wajahnya sudah sempurna aja (tapi) sekarang orang lihat muka bergerak. Nah itu yang dokter estetika melihat pada (keluhan) pasien," tutur dokter Olivia dalam acara virtual JAC yang raih penghargaan Golden Record Award, Sabtu 27 November 2021.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Pengaruh dari efek zoom itu akhirnya memicu pasien melihat banyak masalah di kulit wajah mulai dari kerutan, kendur, hingga mata cekung. Tak jarang, banyak dari mereka yang melihat berbagai manipulasi saat menampilkan wajahnya di kamera dan justru teralihkan untuk melihat wajahnya di zoom.

"53 persen kadang topik suatu seminar ini hanya memperhatikan dirinya, setelah memahami wajahnya. 72 persen melakukan manipulasi secara mengubah angle dari kamera, tambah lighting, pake makeup, filter dan sebagainya," imbuh dia.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Fakta di lapangan bukan hanya JAC merasa perlu memudarkan kerutan, cekungan, gelombang dan mengencangkan wajah, namun kulit pasien saat ini tak lagi sama. Kurangnya perawatan selama masa pandemik, kebiasaan berjemur, hobi baru di outdoor, lebih sering mencuci muka dan penggunaan masker menyebabkan kulit menjadi lebih kering, sensitif dan mudah berjerawat.

"Kulit orang zaman sekarang berbeda dengan zaman sebelum pandemi. Sekarang kita lebih sering cuci muka, berjemur lalu kurang perawatan. Hobi baru di outdoor lalu penggunaan baru yang timbul masalah kulit baru. Kulit pandemi, kulitnya kering sensitif dan mudah berjerawat," jelasnya.

Untuk itu, butuh perawatan wajah khusus dalam menangani masalah kulit yang cukup beragam. Dokter Olivia menyebut bahwa JAC menghadirkan perawatan baru dengan sebutan Face Toning yakni salah satu jenis botoks yang menjadi jawaban untuk tampilan wajah yang kembali segar dan kualitas kulit yang lebih baik.

Untuk face toning sendiri, pasien akan diberi perawatan melalui bentuk suntikan. Namun, dokter Olivia meyakinkan bahwa perawatan ini tak lantas membuat perubahan pada wajah melainkan membuat kulit menjadi lebih sehat dan terjaga elastisitasnya.

"Merawat lebih ke dalam, berpikir lebih dari sekadar merawat kulit dari luar, untuk mendapatkan kualitas kulit yang jauh lebih baik & kuat jangka panjang,” kata dr. Olivia Ong.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya