Menkes Tegaskan Saat Ini Varian Omicron Belum Ada di Indonesia

Menkes Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Youtube/Sekretariat Presiden

VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan perkembangan terkini mengenai penyebaran varian Omicron. Varian Omicron diketahui pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada awal November ini.

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Hingga saat ini, Budi memastikan bahwa varian Omicron ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia.

"Sampai sekarang Indonesia belum teramati adanya varian omicron ini," kata Budi Gunadi dalam Virtual Conference, Minggu 28 November 2021.

Jangan Lengah! Meski Fatalitas DBD Rendah, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Meski begitu, Menkes mengatakan pemerintah akan memperketat pengawasan di pintu masuk di Indonesia.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki riwayat perjalanan dari negara/wilayah Afrika Selatan dan Botswana serta negara yang berdekatan secara geografis seperti Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini dan Lesotho akan dikarantina selama 14 hari.

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas

Selain itu juga, pemerintah juga akan meningkatkan karantina bagi WNA dan WNI yang dari luar negeri di luar dari negara yang masuk daftar tadi menjadi 7 hari dari sebelumnya 3 hari.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/geralt

"Siapa saja yang banyak penerbangannya datang ke Indonesia. Dan kita melakukan ini bukan hanya untuk pelabuhan udara, tapi juga perbatasan pelabuhan laut dan darat karena pengalaman kita di delta justru masuknya dari laut, jadi kita jaga di sana," kata Menkes.

Menkes juga menjelaskan bahwa semua kedatangan internasional akan melalui prosedur tes PCR. Nantinya jika hasil PCR itu positif pemerintah akan melakukan tes genome sequencing untuk memastikan varian Omicron tidak masuk ke Indonesia.

"Kita akan pastikan kantor karantina pelabuhan udara laut dan darat bekerja dengan keras semua kebijakan kita semua kedatangan internasional nanti kita akan tes PCR kalau positif akan di genom sequence sehingga kita tau apakah ada varian baru atau tidak," kata dia.

Menkes memaparkan lebih lanjut bahwa dari data yang ada hingga saat ini, varian Omicron telah terdeteksi sebanyak 128 kasus yang tersebar di 9 negara.

"Kasus konfirmasi positif itu 9 negara, 128 kasus, kasus yang probable (masih mungkin) ada 4 negara lainnya. Jadi total 13 negara. 9 negara sudah pasti ada, 4 masih kemungkinan ada," kata Menkes.

Lebih lanjut diungkap Menkes dari negara yang melaporkan kasus konfirmasi varian Omicron ini, diketahui paling banyak berada di Afrika Selatan disusul oleh Botswana.

Di Afrika Selatan hingga saat ini tercatat ada 99 kasus konfirmasi, sedangkan di Botswana tercatat ada 19 kasus terkonfirmasi.

Selain itu, Inggris berada dengan 2 kasus yang terkonfirmasi varian Omicron, Hong Kong sebanyak 2 kasus terkonfirmasi dan Australia sebanyak 2 kasus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya