Pakar IDI Soroti Kematian Akibat Varian Omicron di Afrika Selatan

Varian Omicron menyebar lebih cepat di Afrika Selatan dibanding Delta
Sumber :
  • Epidemiologist & health economist Eric Feigl-Ding @DrEricDing

VIVA – Varian corona B.1.1.529 atau disebut dengan Omicron tengah disorot oleh para pakar di dunia lantaran dianggap memiliki kemampuan menular yang lebih tinggi dibanding varian sebelumnya. Tak hanya itu, pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga menyoroti data kematian akibat varian tersebut.

10 Negara Afrika dengan Armada Pesawat Militer Terbesar Tahun 2024

Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban menyebutkan data kematian yang terjadi pada pasien COVID-19 di Afrika Selatan.

Di negara tersebut merupakan tempat pertama kali ditemukannya varian Omicron sehingga kasusnya pun terbanyak dibanding negara lain.

5 Negara Dengan Kejahatan Pemerkosaan Tertinggi di Dunia, Ada Indonesia?

Dijelaskan Prof Zubairi, data kematian pasien COVID-19 yang terdeteksi akibat varian Omicron mencapai puluhan jiwa. Bahkan, terbanyak mencapai hingga nyaris 150 kasus kematian per hari.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat
7 Destinasi Memukau yang Cocok Dikunjungi saat Bulan Ramadhan

"Data kematian Afsel, negara dengan kasus Omicron terbanyak pada 25 November 2021 yaitu 144 jiwa," tuturnya dikutip dari cuitan di akun Twitternya.

Sementara pada hari selanjutnya, 26 November, sekitar 12 jiwa. Dan pada hari selanjutnya yakni 27-28 november di bawah 10 jiwa. Hingga terakhir pada 29 November lalu kembali meningkat ssbanyak 25 jiwa kematian.

"Tentu kematian bukan sekadar angka. Tapi poin saya, angka itu cukup rendah, sehingga tak perlu panik meski penularan tinggi. Namun, harus waspada untuk jaga-jaga," jelasnya.

Sebelumnya, Prof Zubairi juga menyebutkan adanya peningkatan harian kasus baru di Afrika Selatan sejak Omicron teridentifikasi.

Menurutnya, tingkat kenaikannya signifikan dari angka seribu kasus menjadi tiga ribu kasus hanya dalam rentan beberapa hari.

"Saya kira tingkat kenaikannya signfifikan--yang dimungkinkan merupakan sinyal superspreading," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya