Varian Omicron Hanya Timbulkan Sakit Ringan, Ini 3 Tandanya

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Pejabat kesehatan percaya bahwa varian Omicron kebanyakan merupakan penyakit ringan pada mereka yang terinfeksi. Tapi, ada indikasi awal bahwa varian itu menyebabakn gejala berbeda dengan dari gejala yang sudah banyak diketahui.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Masih ada banyak pertanyaan mengenai strain dengan mutasi tinggi itu, di mana akan butuh beberapa minggu untuk mendapatkan jawabannya.

Para ilmuwan masih bekerja tanpa henti untuk mengungkap apakah benar varian itu menyebar lebih cepat, bisa menghindari imunitas atau mengubah keparahan penyakit.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Sejauh ini, mereka hanya bisa bekerja pada informasi awal yang datang dari beberapa negara seperti Afrika Selatan, di mana varian Omicron pertama kali terdeteksi.

Pejabat WHO mengatakan kepada Reuters bahwa sebagian besar tidak mengalami sakit serius, meski itu masih mungkin.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/geralt

"Dalam hal profil keparahan, kami sudah melihat laporan kasus dengan Omicron mulai dari penyakit ringan hingga penyakit parah. Ada beberapa indikasi bahwa beberapa pasien memperlihatkan penyakit ringan, tapi sekali lagi itu adalah hari-hari pertama," jelasnya dikutip laman The Sun.

"Kami punya bias pengawasan saat ini dalam hal kasus yang terdeteksi. Ada juga catatan peningkatan rawat di rumah sakit di Afrika Selatan, tapi itu bisa jadi fakta belaka bahwa kami punya lebih banyak kasus. Jika kamu punya lebih banyak kasus kamu akan punya lebih banyak pasien dirawat," tambahnya.

Kepala Kesehatan di Botswana, salah satu negara yang mengonfirmasi kasus Omicron, mengatakan bahwa 16 dari 19 orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala sama sekali dan tiga lain mengalami sakit yang sangat, sangat ringan. Pamela Smith-Lawrence juga mengatakan bahwa para pasien itu sudah sembuh.

Gejala varian Omicron

Semua orang sudah menjadi akrab dengan gejala utama COVID-19, batuk terus menerus dan baru, suhu tinggi dan kehilangan penciuman atau perasa.

Para pakar selama berbulan-bulan sudah mengatakan bahwa orang-orang menunjukkan gejala seperti flu sejak pemberian vaksin.

Menurut aplikasi studi gejala COVID-19, ZOE, orang yang positif saat ini lebih umum melaporkan sakit kepala, hidung meler, sakit tenggorokan dan bersin.

Omicron mungkin menyebabkan lebih banyak kebingungan dengan memicu serangkaian tanda-tanda COVID-19 yang berbeda. Dokter yang pertama kali memberikan peringatan tentang Omicron mengatakan bahwa ini adalah alasan awal dia mendorong tes untuk strain baru, mempertanyakan kenapa pria muda yang datang ke klinik tidak memiliki gejala klasik COVID-19.

Dr Angelique Coetzee, dokter pribadi dan kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan, menyimpulkan gejala-gejala utama Omicron, yang meliputi:

- Kelelahan
- Sakit badan
- Sakit kepala

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.

Photo :
  • Freepik/freepik

Dia menggambarkan satu kasus yang sangat menarik dari gadis enam tahun yang memiliki suhu dan detak jantung sangat tinggi, tapi ini hanya kasus anekdot.

Dokter itu juga mengatakan bahwa tidak seperti Delta, sejauh ini pasien tidak melaporkan gejala kehilangan indera penciuman atau perasa.

Delta sebelumnya menunjukkan menyebabkan kehilangan indera penciuman atau perasa yang lebih jarang.

Pada akhirnya, ada banyak ilmuwan yang masih tidak tahu mengenai varian Omicron, yang hanya terdeteksi pada 23 November. Menemukan gejala utamanya yang dapat dipercaya akan membutuhkan studi yang sangat besar, seperti yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya