Punya Sifat Iri, Dengki, atau Julid? Hati-hati Tanda Gangguan Jiwa

Ilustrasi gangguan jiwa
Sumber :
  • Pixabay/Lando

VIVA – Dalam berinteraksi dengan banyak orang, Anda bisa jadi bertemu dengan orang yang suka nyinyir dan julid baik terhadap kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain. Bertemu dengan orang seperti ini tentu lama-lama membuat tidak nyaman dan menguras energi.

Terkuak, Identitas Pria yang Nekat Terobos Istana Negara pada Malam Takbiran

Mereka yang suka nyinyir dan julid terhadap kehidupan orang lain ini acap membicarakan atau menjelek-jelekkan orang. Jika bertemu dengan orang seperti ini entah di lingkungan pekerjaan atau tempat tinggal, tentu bikin suasana menjadi tidak nyaman.

Siapa sangka sifat nyinyir, dan iri dengki ternyata bisa menjadi tanda gangguan jiwa. Hal ini diungkap oleh Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Lahargo Kembaren, SpKJ dalam program Hidup Sehat, TVOne.

Pemuda di Karawang Alami Gangguan Jiwa Diduga Usai Belajar Ilmu Tasawuf

Ilustrasi dengki kepada orang lain.

Photo :
  • U-Report

Argo menjelaskan, iri hati adalah reaksi emosional negatif, pada saat kita menyaksikan, melihat orang mendapat pencapaian yang lebih, hasil yang lebih baik dari diri kita yang membuat kita tidak nyaman dengan hal yang seperti itu.

Suka Hangatkan Makanan Sisa Buka untuk Sahur? Hati-hati Bisa Sebabkan Masalah Serius Ini

"Kita gak nyaman karena ketika seseorang mendapatkan pencapaian, prestasi atau hal yang baik, maka biasanya pilihan dua bagi kita, apakah kita mau mengapresiasi,  memuji dengan tulus atau iri hati, nyinyir, atau julid. Apa yang keluar dari kita sangat tergantung dari apa yang memang kita miliki. Kalau dalam diri kita memiliki hal yang negatif banyak hal tidak baik itu yang akan keluar kita ekspresikan. Tapi kalau kita punya hal positif dalam pikiran dan hati kita maka yang keluar adalah hal yang positif," kata Argo, Selasa 14 Desember 2021.

Sehingga kalau ada iri, nyinyir, dan julid itu, kata Argo menunjukkan adanya suatu insecure dalam diri kita, ada sesuatu yang tidak nyaman yang sedang kita rasakan dalam kehidupan kita.

Ilustrasi Iri.

Photo :
  • vstory

Lebih lanjut, Argo juga membenarkan, orang yang suka nyinyir merupakan salah satu tanda orang yang mengidap gangguan kepribadian atau gangguan bipolar. Dijelaskan Argo, masalah gangguan kepribadian atau gangguan bipolar akan muncul berbagai gejala.

Gejala itu, kata dia merupakan kriteria suatu diagnosis, suatu yang namanya gangguan jiwa. Masalah kejiwaan itu sering kali muncul berbagai gejala seperti iri hati, nyinyir, julid.

"Contohnya untuk gangguan kepribadian narsistik, itu gangguan kepribadian yang ingin selalu nomor satu, ingin selalu jadi yang utama, selalu memamerkan prestasi, pencapaiannya, ketika ada yang lebih dari dia akan muncul rasa iri hati ini yang disebut gangguan narsistik," kata dia.
 
Argo menambahkan, ada lagi gangguan mood seperti depresi, atau gangguan bipolar dia merasa rendah diri tidak berharga, ketika ada orang lain yang lebih dari dia muncul rasa insecure, rasa tidak nyaman, sebabkan iri hati, nyinyir, dan julid.

Stress dan Depresi

Ilustrasi stres.

Photo :
  • Marine Corps Times

Masyarakat juga perlu berhati-hati terhadap sikap iri hati, dengki, dan nyinyir. Sebab orang dengan sikap tersebut rentan terkena stress dan depresi. 

Dijelaskan Argo, ketika orang itu merasa iri, nyinyir, julid menunjukkan tidak ada rasa nyaman dalam dirinya, ada satu kekurangan dalam dirinya sehingga membuat dia melakukan seperti itu.

"Di tengah kondisi kita yang punya value, nilai dan agama bahwa gak boleh iri hati sama orang lain, maka biasanya perasaaan itu akan dipendam, semakin lama dipendam dan tidak bisa diventilasikan akan bertumpuk, akan memunculkan perilaku agresif, menulis verbal kata kasar di media sosial, atau perilaku agresif lainnya. Kadang-kadang kita bisa melihat orang iri hati yang nyinyir, julid dengan berjulid, bergosip atau memuji berlebihan," ujar Argo.

Tidak hanya menimbulkan stress saja, sifat iri, dengki dan nyinyir juga mempengaruhi sistem metabolisme tubuh manusia, salah satunya adalah gangguan tidur. Sebab, kata Argo apa yang kita pikirkan berulang-ulang dan terus menerus tentunya akan mengganggu kemampuan tubuh kita untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan salah satunya tidur terganggu.

"Penyebabnya pikiran dan perasaan yang berat tidak nyaman yang berujung pada gangguan rasa atau depresi sehingga menyebabkan gangguan tidur. Kalau tidur sudah terganggu maka akan menurunkan imunitas tubuh, menurunkan kita dalam memenagemen stress kita sehari-hari, dan memudahkan kita terserang penyakit, dan buat kehidupan kita ga baik," ujar Argo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya