Omicron Masuk RI, Pakar IDI Sindir Karantina Rp 40 Juta

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.
Sumber :
  • pexels/Edward Jenner

VIVA – Varian Omicron tengah menjadi kekhawatiran baru di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia yang baru saja mengonfirmasi satu kasus pertamanya. Hal tersebut memunculkan beragam opini, termasuk sindiran dari pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal karantina 'seharga Rp 40 juta'.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Sebelum mencuat kasus pertama Omicron, publik dihebohkan dengan seorang selebgram Rachel Vennya yang kabur dari karantina. Padahal, sang selebgram terkenal itu baru saja melancong di Amerika Serikat namun memilih untuk pulang dengan kabur dari Wisma Atlet dan menyogok dengan uang senilai Rp40 juta.

Sindiran menohok pun diungkapkan oleh Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban terkait masa karantina yang seharga Rp40 juta. Menurutnya, varian Omicron bisa lolos lantaran ada sejumlah warga yang tak patuh untuk menjalani masa karantina.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

"Karantina dan lolosnya Omicron ada beberapa kemungkinan. Pertama, karantina itu meminimalkan penularan. Tidak 100 persen menghambat. Kedua, Amerika itu seminggu, ternyata masih bobol. Sepuluh hari tentu lebih baik," ujarnya dalam akun twitternya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Ketiga, Masa inkubasi virus dapat bervariasi untuk tiap orang. Keempat, Kemungkinan false negative ya atau Rp 40 juta," imbuhnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam itu menuturkan bahwa karantina memang tak menjamin pencegahan penularan 100 persen. Namun, itu adalah salah satu langkah pencegahan terbaik agar tak menulari dan memicu mutasi virus sehingga muncul varian baru. Sangat disayangkan, kata Prof Zubairi, bahwa aturan sederhana itu mudah diabaikan.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/geralt

"Bicara efektivitas karantina adalah bicara tentang patuhnya orang yang mengawasi dan diawasi. Meski aturan bagus, bakal percuma kalau ada cawe-cawe di belakangnya," bebernya.

Terlebih, kabar terkini juga mencuat soal keluarga Ahmad Dhani dan Mulan Jameela yang tak menjalani karantina usai pulang dari Turki. Untuk itu, Prof Zubairi berharap agar penemuan kasus pertama ini membuka mata banyak orang akan pentingnya masa karantina sepulang dari luar negeri.

"Semoga, adanya kasus pertama omicron ini akan jadi momentum perbaikan bagi kita semua. Itu harapan saya. Bismillah," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya