Konsumsi Kopi Picu Jantung Berdebar? Ini Alasannya

Secangkir kopi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menyeruput secangkir kopi hangat di pagi hari sepertinya menjadi hal yang cukup sering dilakukan oleh banyak orang, terutama untuk mereka yang ingin menghilangkan kantuk dengan instan. Namun, tak sedikit yang justru merasakan jantung berdebar usai menikmati secangkir kopi.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Penyebab jantung berdebar sering kali sulit diketahui. Namun, kondisi ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya akibat asupan minuman yang mengandung kafein seperti kopi.

"Minum kopi bisa sebabkan jantung berdebar, tapi tidak selalu demikian," ujar dokter spesialis jantung, dr.Rina Ariani, SpJP(K), FIHA, FAsCC, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Senin 20 Desember 2021.

11 Rekomendasi Coffee Shop untuk Kerja di Jakarta Selatan

Dituturkan dokter Rina, sejumlah studi mendata bahwa bagi peminum kopi hitam secara rutin, cenderung tak memicu jantung berdebar. Biasanya, debar jantung lebih kencang terjadi bagi mereka peminum kopi pemula atau baru mengonsumsi jenis kopi dengan kandungan kafein yang lebih tinggi.

Minum kopi

Photo :
  • vstory
Mejeng di Pameran Kopi Terbesar di Amerika, Produk Lampung dan Bajawa Bidik Pasar Gobal

"Kalau sehari minum kopi, sekali dua kali enggak ada masalah dengan debar. Misal bikin berdebar pada pemula atau minum kopi bareng dengan obat lain. Kalau sudah coffee drinker, akan baik-baik aja," jelasnya.

Pada peminum kopi rutin, kata dokter Rina, justru mendapat proteksi pada jantungnya. Namun, perlu diingat bahwa proteksi pada debar jantung itu dimiliki bagi peminum kopi hitam. Lantas, debar jantung seperti apa yang perlu diwaspadai?

Ada dua hal. Pertama, jumlah denyut jantung. Kedua, kenali karakteristik debar jantungnya. Apabila keduanya tidak normal, maka patut waspadai adanya gangguan pada tubuh ketika sering mengalami debar jantung.

"Pertama hitung dulu denyut jantung. Bisa hitung di pembuluh darah besar di badan, ada denyutnya. Hitung dulu kalau denyut jantung teratur, hitung 15 detik lalu kali 4. Kalau irama nggak teratur, hitung semenit. Normalnya kisaran 60-100 per menit. Setelah itu, kenali karakteristik debarnya. Apakah modelnya teratur tapi cepat atau ada gangguan irama. 2 itu saja bisa bantu," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya