- Freepik
VIVA – Indonesia kini sedang berada di musim pancaroba di mana perubahan cuaca ekstrem memudahkan virus dan bakteri untuk berkembang. Situasi itu dapat menyebabkan berbagai penyakit yang dapat menyerang semua usia seperti Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, dan flu.
Selain risiko pancaroba, Indonesia juga telah mengonfirmasi kehadiran varian terbaru COVID-19 Omicron yang penularannya lebih cepat dari varian-varian sebelumnya. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), menyatakan bahwa sistem imun yang tinggi bisa menjadi kunci menjaga kesehatan di tengah cuaca yang tak menentu.
“Sistem imun merupakan kunci dalam menjaga kesehatan di musim pancaroba karena tingkat keparahan infeksi dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu: patogenisitas, jumlah mikroorganisme, dan sistem imun tubuh manusia," ujar dokter Inggrid dalam keterangan persnya.
Untuk menghadapi kedua risiko ini, masyarakat harus selalu waspada dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tentunya, dokter Inggrid menyarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh melalui cara mudah dan praktis dengan mengonsumsi kombinasi herbal habbatussauda, meniran, dan jahe.
"Salah satu upaya untuk memelihara dan meningkatkan sistem imun adalah dengan mengonsumsi herbal seperti habbatussauda, meniran dan jahe," kata dia.
Lebih lanjut dokter Inggrid menjelaskan, bahwa habbatussauda kaya akan asam amino dan antikosidan sehingga mampu mencegah berbagai penyakit yang bersifat inflamasi. Selain itu kandungan thymoquinone pada habbtussauda memiliki fungsi untuk membentuk dan memperkuat kekebalan tubuh.
"Meniran mengandung zat aktif phyllanthin dan flavonoid yang berfungsi sebagai imunostimulan atau mengoptimalkan fungsi pertahanan tubuh. Sementara itu, jahe dapat meredakan penyakit yang sering muncul saat pancaroba yaitu flu dan masuk angin. Hal ini karena minyak atsiri dalam jahe memberikan sensasi hangat ke seluruh tubuh. Ketiga herbal inipun aman dikonsumsi dalam jangka waktu lama," jelasnya.
Selain efektif meningkatkan sistem imun tubuh, habbatussauda juga dapat dijadikan terapi tambahan pada pasien COVID-19. Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda memiliki potensi menghentikan aktivitas virus corona dalam tubuh.
"Selain itu thymoquinone juga mampu memblokir badai sitokin yang merupakan komplikasi pada pasien COVID-19," terang dokter Inggrid.
Senada, Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., mengatakan, bahwa masyarakat tidak perlu repot meracik kombinasi ketiga herbal tersebut karena sekarang sudah bisa didapatkan pada produk Antangin Habbatussauda. Kehadiran Antangin Habbatussauda merupakan bentuk komitmen Deltomed Laboratories dalam mendukung kesehatan dan daya tahan tubuh masyarakat, terutama di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Antangin Habbatussauda mengandung herbal habbatussauda, meniran dan jahe yang efektif memelihara dan meningkatkan kekebalan tubuh, serta meredakan gejala masuk angin sehingga cocok diminum saat musim pancaroba seperti saat ini," tuturnya.