Sering Disebut Hormon Laki-laki, Ketahui 10 Fakta Testoteron

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA – Hormon testoteron sering disebut sebagai hormon laki-laki. Tapi, perempuan juga menghasilkan hormon ini.

3 Cara Bikin Pasangan Happy di atas Ranjang dan Gak Bosen Sama Kamu

Hormon ini memiliki peran penting dalam tubuh karenanya kita perlu mengetahuinya. Testoteron menghasilkan karakteristik laki-laki dalam tubuh. Hormon ini dibuat di beberapa lokasi seperti testis pada pria, ovarium pada perempuan, serta kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal pada laki-laki dan perempuan.

Laki-laki memiliki kadar testoteron yang lebih tinggi dibanding perempuan. Akan tetapi, baik pada laki-laki maupun perempuan, jika kadar testoteron menjadi tidak seimbang, gejala yang merugikan akan terjadi.

Zaidul Akbar Sebut Tak Perlu Sarapan di Pagi Hari, Kenapa?

Lantas, fakta apalagi yang penting untuk diketahui mengenai testoteron? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi pria berjenggot.

Photo :
  • Pixabay/Free-Photos
Hati-Hati Jaringan Payudara Pria Membesar Membentuk Seperti Wanita, Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Fungsi penting bagi tubuh laki-laki dan perempuan

Testoteron bertanggung jawab atas banyak tindakan dalam tubuh pria sepanjang siklus hidupnya. Hormon ini membantu organ eksternal dan internal janin laki-laki berkembang. Termasuk organ reproduksi pria seperti penis dan testis.

Sedangkan pada perempuan, testoteron berkontribusi pada dorongan seksual. Selain itu juga berperan untuk membantu mengeluarkan hormon penting dalam siklus menstruasi.

Kekurangan hormon testoteron pada pria menimbulkan gangguan kesehatan

Testoteron yang rendah pada pria dapat menyebabkan banyak gejala fisik. Kondisi ini juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat berkontribusi pada diabetes. Gejala yang disebabkan rendahnya testoteron pada pria antara lain:

- Penurunan gairah seksual
- Disfungsi ereksi
- Presentase lemak perut yang lebih tinggi
- Ginekmomastia (perkembangan jaringan payudara)
- Ketidaksuburan
- Kurangnya rambut tubuh
- Kurangnya kedalaman suara
- Massa otot rendah
- Memperlambat pertumbuhan testis atau penis.

Kekurangan hormon testoteron pada perempuan sebabkan gangguan menstruasi

Ilustrasi wanita menstruasi.

Photo :
  • U-Report

Salah satu gejala yang terjadi akibat kekurangan hormon testoteron pada perempuan adalah menstruasi tidak teratur atau tidak adanya periode menstruasi yang disebut dengan amenore. Selain itu, menyebabkan juga penurunan gairah seksual dan ketidaksuburan.

Penyebab testoteron rendah pada perempuan adalah penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, usia tua, dan kerusakan ovarium atau pengangkatan kedua ovarium.

Dampak kelebihan hormon testoteron

Selain kekurangan, kelebihan testoteron juga bisa menyebabkan masalah kesehatan. Pada laki-laki, kelebihan testoteron bisa menimbulkan terjadinya pubertas dini yang menyebabkan pertumbuhan rambut di wajah, perubahan suara, otot yang berkembang, dan pertumbuhan organ seksual.

Pubertas dini dapat disebabkan oleh tumor dan suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperplasia adrenal kongenital.

Mengonsumsi obat tertentu dapat meningkatkan kadar testoteron

Baik pada pria maupun wanita, mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat meninaktkan kadar testoteron. Obat-obatan tersebut antara lain Antikonvulsan, barbiturat, klomifen, terapi estrogen.

Diskusikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut. Begitu pula bila Anda ingin berhenti mengonsumsi obat-obatan apapun. Dokter mungkin memberikan pengganti obat yang memiliki efek samping lebih sedikit.

Masih ada fakta-fakta lain seputar hormon testoteron. Baca lebih lanjut lewat tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya