Shin Tae-yong Keluhkan Atlet Makan Nasi Kotak, Ini Dampaknya

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • Twitter/@PSSI

VIVA – Selama menjalani kiprah di ajang Piala AFF 2020 di Singapura, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengeluhkan makanan yang jadi asupan skuad Garuda. Menurut dia, armada tim Merah Putih sulit memenuhi kebutuhan gizi selama turnamen, lantaran hanya diberi nasi kotak

PSSI Buka Suara soal Nilai Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia hingga 2027

Sepanjang perhelatan Piala AFF 2020, para peserta hanya bisa makan nasi kotak yang disiapkan oleh panitia, lantaran berjalan dengan sistem gelembung.

Hal ini dilakukan guna menjalankan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah setempat demi menghindari penyebaran COVID-19, terutama varian Omicron.

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Jumlah makanan yang didapat pun dirasa tidak cukup untuk membantu pemulihan stamina para pemain. Sehingga, tim pelatih harus mencari cara lain untuk mengembalikan kebugaran seluruh pemain dalam waktu singkat.

Lalu, apa saja dampaknya jika seorang atlet tidak terpenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya? 

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

"Ya, lose energy. Asupan energinya kurang. Namanya kita mau bertanding kan butuh energi yang cukup, apalagi olahraga endurance, energinya butuh tinggi. Kebutuhannya itu dia gak dapet dari makanannya, akhirnya apa? Tubuhnya mengekstraksi dari badannya," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik Sub Metabolisme Olahraga, dr. Pande Putu Agus Mahendra, M.Gizi, Sp.GK, kepada VIVA, Kamis 30 Desember 2021.

Ilustrasi makanan bernutrisi

Photo :
  • Food Beast

Dokter Putu lebih lanjut menjelaskan, ketika melakukan olahraga endurance, seperti sepakbola, cadangan energi di otot akan dipecah lebih dulu, sehingga dapat meningkatkan faktor kelelahan. 

"Energi yang paling gampang didapat saat berolahraga terutama endurance dan cepat, adalah jaringan ototnya, cadangan energi di otot. Itu yang dipecah duluan. Efeknya apa? Kalau jaringan ototnya terlalu banyak dipecah, akhirnya timbul peningkatan faktor kelelahan," ungkap dia. 

Putu menjelaskan, kelelahan yang ditambah dengan dehidrasi, akan membuat atlet semakin lemas dan kehilangan energi. 

"Nah, itu nanti begitu dia selesai olahraga tidak dikoreksi, akhirnya proses pemulihannya gak berjalan bagus. Besoknya pas dia tanding kejadian lagi berulang lagi. Akhirnya staminanya makin tambah turun dan badannya makin tambah cedera," tuturnya. 

"Dan itu si coach (Shin Tae-yong) juga pernah ngomong, 'ini (penurunan) staminanya gak yakin juga. Dan dia juga gak yakin masalah cedera juga. Tapi sama, gak ada yang gubris juga perkataan dia," imbuh dr. Pande Putu Agus Mahendra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya