Makan Lebih dari 1 Butir Telur Sehari Tingkatkan Risiko Diabetes?

Ilustrasi telur.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Secara mengejutkan, sebuah penelitian mengungkap, mengonsumsi telur secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Studi ini menemukan bahwa orang yang makan lebih dari satu butir telur sehari (kira-kira 50 gram), 60 persen lebih mungkin untuk memiliki kadar gula darah diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition tersebut, telah meneliti tren diet dan diabetes di China, di mana orang-orang secara teratur makan telur berlipat ganda selama masa penelitian mereka.

Penulis penelitian, Dr Ming Li dan Dr Zumin Shi, mencatat bahwa telur bukan satu-satunya aspek diet yang berubah selama dua dekade masa penelitian mereka.

Daftar Harga Pangan 17 April 2024: Cabai Rawit hingga Telur Ayam Naik

"Selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi substansial yang membuat banyak orang beralih dari diet tradisional yang terdiri dari biji-bijian dan sayuran ke diet yang lebih diproses yang mencakup lebih banyak daging, makanan ringan dan makanan padat energi," kata dr. Li, dikutip VIVA dari laman Express, Sabtu, 1 Januari 2022.

Ilustrasi kuning telur.

Photo :
  • Pixabay/pexels
Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Dengan catatan tersebut, konsumsi telur menjadi tanda dari semakin banyaknya orang yang mengonsumsi makanan berat, daging dan makanan ultra olahan.

Dokter Li selanjutnya telah meneliti peran makanan olahan dalam epidemi obesitas China secara lebih dekat. Hasil penelitian tentang telur dan efek konsumsinya sangat beragam.

Satu studi menemukan, di antara orang-orang yang menderita diabetes tipe 2, makan dua butir telur sehari tidak memiliki efek buruk pada profil lipid mereka. Sehingga disimpulkan, telur aman untuk penderita diabetes.

Telur ayam (ilustrasi)

Photo :
  • Freepik/freepik

Sementara studi observasional lain di China menemukan, di antara setengah juta orang, mereka yang makan telur setiap hari, memiliki risiko 18 persen lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan 28 persen lebih rendah meninggal akibat stroke. Studi tersebut berfokus pada orang-orang yang tidak memiliki riwayat diabetes, kanker atau penyakit jantung sebelumnya.

Penelitian diet tentang telur juga harus memperhitungkan metode persiapan yang berbeda. Sebab, telur utuh memiliki sifat diet yang berbeda dengan kuning telur atau albumen. 

Kuning telur mengandung sebagian besar lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah tinggi. Sementara putihnya mengandung protein dan lebih rendah lemak. Satu studi pada telur utuh menemukan, telur dapat menunda timbulnya diabetes terkait usia pada tikus. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya