Omicron Belum Reda, Muncul Varian COVID-19 IHU

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Kasus Omicron tengah meningkat di berbagai negara, termasuk di Indonesia dengan total 254 pasien terkonfirmasi. Namun kini, dunia tengah dikhawatirkan varian baru yang kembali terdeteksi bernama IHU. Separah apa?

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Pada saat dunia sedang berjuang melawan lonjakan baru dalam kasus COVID-19 harian, yang telah dikaitkan dengan varian yang sangat bermutasi yakni Omicron, para ilmuwan di Prancis mengidentifikasi jenis virus corona yang sangat bermutasi. Dinamakan IHU, varian B.1.640.2 ditemukan oleh para akademisi di institut IHU Mediterranee Infection. 

Berikut fakta-faktanya dikutip dari laman The Health Site.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Darimana Asal Varian IHU?

Menurut peneliti, varian baru ini mengandung 46 mutasi bahkan lebih banyak dari Omicron yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin dan sangat menular. Menurut laporan, setidaknya 12 kasus varian baru telah dilaporkan di dekat Marseilles, dan telah dikaitkan dengan perjalanan ke negara Afrika, Kamerun.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

Apa yang tidak biasa dari varian baru ini?

Para peneliti mengatakan bahwa varian COVID yang baru terdeteksi 'IHU' memiliki lebih banyak mutasi dibandingkan dengan varian Omicron yang merusak malapetaka di seluruh dunia.

"Varian tersebut mengandung 46 mutasi yang bahkan lebih banyak dari Omicron. Hasil penelitian kami mengatakan bahwa ini dapat membantu varian virus menjadi lebih resisten terhadap vaksin dan meningkatkan penularannya," kata seorang peneliti kepada media.

Varian COVID IHU: Apakah Ini Ancaman Baru?

Epidemiolog Eric Feigl-Ding memposting utas Twitter panjang di mana dia mengatakan bahwa varian baru terus muncul tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya.

"Yang membuat sebuah varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang dimilikinya terkait dengan virus aslinya," katanya.

Dunia saat ini sedang berjuang melawan dua jenis virus COVID yang berbahaya, yaitu Delta dan Omicron. Sementara varian Delta terdeteksi di India pada 2020 dan menyebabkan gelombang kedua COVID-19 yang ganas, termasuk di Indonesia.

Untuk varian Omicron, strain baru yang terdeteksi dalam sampel yang diambil dari Afrika Selatan pada 24 November tahun lalu. Sejak itu, telah menyebar ke lebih dari 100 negara. Di Indonesia, Omicron telah menginfeksi 254 orang.

Varian Omicron dikategorikan sebagai 'Varian Kepedulian' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah penelitian menunjukkan bahwa ada lebih dari 30 mutasi yang mengkhawatirkan pada protein lonjakannya yang membuatnya mampu menginfeksi individu yang diimunisasi lengkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya