- http://idecara.blogspot.com
VIVA – Rambut merupakan mahkota bagi pria maupun wanita. Namun beberapa orang mulai khawatir ketika melihat rambutnya rontok. Padahal kerontokan pada rambut masih terbilang wajar jika hanya 50 sampai 100 helai.
Jika lebih dari itu maka harus segera dikonsultasikan. Selain itu, beberapa orang menyebut kerontokan bisa menyebabkan kebotakan. Benarkah hal ini bisa terjadi? Berikut jawaban ahli.
"Bisa fakta, bisa mitos, tergantung peyebab," ujar Dr. dr. Nenden, SpKK, FINSDV dalam acara Hidup Sehat tvOne, Kamis, 13 Januari 2022.
Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Kering
- U-Report
Ia juga menjelaskan ada 3 fase dalam siklus pertumbuhan rambut, yakni anagen, katagen dan telogen. Anagen merupakan fase pertumbuhan aktif ketika sel-sel yang baru mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas. Fase ini lamanya sekitar dua sampai enam tahun.
Katagen adalah transisi yang berlangsung selama satu atau dua minggu, pada fase ini terbentuk rambut gada atau club hair. Biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 minggu sebelum rontok.
Sementara telogen adalah fase istirahat ketika rambut tidak tumbuh. Di fase inilah rambut yang lama akan lepas dan digantikan dengan rambut yang baru disebut rambut rontok.
Ilustrasi rambut rontok.
- U-Report
"Rambut seseorang jumlahnya banyak, 100 ribu rambut, anagen itu 85 persen, peralihan 1 persen, dan rontok 10 persen. Kalau rontoknya 50 sampai 100 helai itu normal. Lebih dari itu baru bisa disebut kerontokan pada rambut," ujar Nenden.
Nenden mengatakan, ada 2 penyebab kerontokan, yakni dari dalam dan luar. Nenden menyarankan untuk menjagai pola hidup dengan makan sehat yang berimbang antara protein, zat besi dan mengurangi karbohidrat dan lemak. Selain itu, harus memperhatikan perawatan rambut.
"Bahan shampo, penataan rambut jangan terlalu banyak disasak dan diikat, harus sering berganti-ganti penataan kadang kanan dan kiri," ujarnya.
