Bubur Kacang Hijau Tekan Hipertensi dan Diabetes, Asal Olahnya Begini

Kacang Hijau
Sumber :
  • Pixabay/ Ivabalk

VIVA – Bubur kacang hijau kerap dijadikan salah satu alternatif menu sarapan. Rasanya yang manis berpadu dengan rasa santan yang gurih, membuat bubur kacang hijau memiliki banyak penggemar. 

Tapi siapa sangka, selain rasanya yang lezat, bubur kacang hijau juga dipercaya dapat menjaga kesehatan jantung yang turut berdampak positif terhadap tekanan darah tinggi (hipertensi) hingga diabetes. Benarkah demikian? 

"Bagus banget kacang hijau ini kalau kita ngomongin kesehatan jantung. Efeknya ada beberapa hal, tekanan darah tinggi bisa menekan. Dengan kita menekan terjadinya darah tinggi, kemungkinan terjadi kencing manis (diabetes) dan efek antioksidannya kacang hijau ini memang bagus sekali untuk menjaga kesehatan jantung kita," papar Spesialis gizi klinik, dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Jumat, 14 Januari 2022. 

Namun, dokter Putri mengingatkan, konsumsi bubur kacang hijau hendaknya tidak berlebihan dan pengolahannya harus benar. Seperti apa? 

"Kalau kita mau yang sehat kalau bisa tanpa santan. Atau kalau mau tetep pakai santai boleh, kita kasih yang bentuknya encer. Selain itu, gulanya kalau bisa secukupnya aja. Atau bisa juga sebagai alternatif, bisa kita berikan sweetener," ungkapnya. 

Kacang Hijau

Photo :
  • Pixabay/ Ivabalk

Selain baik untuk menjaga kesehatan jantung, konsumsi bubur kacang hijau ternyata juga dapat mencegah kanker lho. Begini penjelasannya.

"Jadi kalau kita mengonsumsi kacang hijau maka ada kandungan-kandungan, baik vitamin atau mineral yang baik untuk pencegahan terhadap kanker," kata dia. 

"Selain itu, ternyata dari kacang hijau kita juga bisa mendapatkan antioksidan yang bisa membantu agar radikal-radikal bebas dari tubuh kita atau zat-zat asing yang bisa memicu terjadinya kerusakan DNA atau gen kita itu tidak akan terjadi, sehingga tidak menyebabkan terpicunya kanker," tambahnya. 

Putri mengungkap, pada kacang hijau juga terdapat zat lain yang lebih penting, yaitu klorofil. Menurut dia, zat warna hijau daun ini ternyata bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kanker.

Lalu, bagaimana cara mengolah bubur kacang hijau yang lebih sehat agar dapat menuai semua manfaatnya? 

Kacang hijau

Photo :
  • wikimedia.org

"Pertama, pilih kacang hijau yang masih mengkilap kulitnya dan tidak kopong atau keriput, sehingga kualitasnya masih baik. Kedua, cuci dengan bersih apalagi kondisinya pandemi seperti ini. Setelah dicuci, kita perlu merendamnya 2-3 jam untuk memudahkan kita waktu memprosesnya akan lebih singkat," ujarnya. 

Setelah direndam, kita bisa langsung mengolahnya. Rebus 5-10 menit atau maksimal 15 menit. Setelah itu, menurut Putri, biarkan di dalam air panas tersebut sekitar 30-50 menit. 

"Kalau ingin sehat boleh ditambahkan gula namun ingat jangan berlebihan agar efeknya bisa tetap optimal. Atau berikan sweetener atau kalau ingin yang gurih, berikan santan," tuturnya. 

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Namun jika ingin menjaga kesehatan jantung, Putri menyarankan untuk memgurangi kadar atau mengubah jenisnya. Salah satunya dengan memilih santan yang lebih encer ketimbang yang kental. 

"Tetapi ada beberapa kondisi khusus seperti orang-orang dengan gangguan fungsi ginjal, maka konsumsi kacang hijau perlu dibatasi karena kandungannya yang tinggi kalium dan protein tinggi, perlu diperhatikan pada orang-orang yang fungsi ginjalnya mengalami penurunan," ungkapnya. 

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Selain itu, pada orang-orang yang punya riwayat kencing manis tentunya harus diperhatikan untuk kacang hijau ini, sebaiknya tidak dikonsumsi dalam rasa yang terlalu manis," tutup dr. Putri Sakti Dwi Permanasari.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes
dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024