Teknologi X-ray Ampuh Deteksi COVID-19, Akan Gantikan Tes PCR?

Ilustrasi swab test/PCR/Antigen.
Sumber :
  • Pixabay/neelam279

VIVA – Tes PCR biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengembalikan hasilnya. Namun kini, peneliti menemukan bahwa teknologi X-ray alias sinar X mampu memindai COVID-19 lebih cepat.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Prosesnya menggunakan teknologi sinar-X untuk membandingkan pemindaian dengan database hampir 3.000 gambar milik pasien Covid-19, orang sehat, dan lainnya dengan pneumonia virus. Proses AI kemudian menggunakan algoritme untuk menganalisis citra visual dan membuat diagnosis.

Dalam pengujian, teknik ini ditemukan 98 persen akurat. Diharapkan teknologi ini dapat digunakan untuk membantu departemen Kecelakaan dan Darurat, terutama di negara-negara di mana tes PCR tidak tersedia.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dikutip dari laman The Sun, Direktur Affective and Human Computing untuk SMART Environments Research Center di UWS, Profesor Naeem Ramzan, memimpin tim yang terdiri dari tiga orang di belakang proyek, yang juga melibatkan Gabriel Okolo dan Dr Stamos Katsigiannis.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik
Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Sudah lama ada kebutuhan akan alat yang cepat dan andal yang dapat mendeteksi COVIDA-19, dan ini menjadi semakin nyata dengan naiknya varian Omicron," ujarnya.

“Beberapa negara tidak dapat melakukan tes COVID dalam jumlah besar karena alat diagnosis yang terbatas, tetapi teknik ini memanfaatkan teknologi yang mudah diakses untuk mendeteksi virus dengan cepat.

Gejala COVID-19 tidak terlihat pada rontgen selama tahap awal infeksi, sehingga penting untuk dicatat bahwa teknologi tidak dapat sepenuhnya menggantikan tes PCR.

"Namun, itu masih dapat memainkan peran penting dalam membatasi penyebaran virus terutama ketika tes PCR tidak tersedia. Ini bisa terbukti sangat penting, dan berpotensi menyelamatkan nyawa, ketika mendiagnosis kasus virus yang parah, membantu menentukan perawatan apa yang mungkin diperlukan," kata dia.

Profesor Milan Radosavljevic, Wakil Kepala Sekolah Penelitian, Inovasi, dan Keterlibatan di UWS, menambahkan bahwa ini adalah penelitian yang berpotensi mengubah 'permainan'. Ini adalah contoh lain dari pekerjaan yang bertujuan dan berdampak yang telah berlangsung di UWS selama pandemi, membuat perbedaan nyata dalam perang melawan COVID-19.

"Saya sangat bangga dengan dorongan dan inovasi yang ditunjukkan oleh para akademisi kami yang terkenal secara internasional, saat mereka berusaha menemukan solusi untuk masalah global yang mendesak," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya