Pakar IDI Soroti Lonjakan COVID-19, Sebulan Nyaris 2 Ribu Kasus

Petugas memonitor tes usap PCR COVID-19 (foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kasus aktif harian COVID-19 kembali melonjak mencapai 1.745 per 19 Januari 2022. Hal tersebut disoroti oleh pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menilai lonjakan kasus berkaitan dengan munculnya Omicron di Tanah Air.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, menyampaikan bahwa kondisi saat ini jauh berbeda dengan beberapa bulan terakhir. Sebelum 'masuknya' Omicron, kasus COVID-19 terbilang landai dengan penambahan kasus yang minimal.

"Situasi kita hari-hari ini sudah berbeda dibanding beberapa bulan silam. Pasien COVID-19 lebih dari 2000 dalam sebulan. Kasus aktif telah mendekati 10.000," ujarnya dalam cuitan di akun twitter miliknya.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Prof Baeri, sapaannya, juga menilai penambahan kasus tersebut berkaitan dengan bertambahnya tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Terlebih, angka kasus positif juga terlihat meningkat secara signifikan, khususnya di DKI Jakarta.

"Wisma Atlet menambah tower isolasi. Positivity rate merangkak naik. Jakarta 3,6 persen dan Indonesia 3,1 persen," imbuhnya.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Diakui Prof Baeri, pada dasarnya DKI Jakarta selalu lebih rendah positivity rate-nya dibanding daerah atau provinsi lain. Hanya saja, DKI Jakarta perlu mendapat pantauan yang cukup cermat mengingat banyaknya masyarakat yang masuk dan beraktivitas di sini.

"Sebetulnya Jakarta selalu lebih rendah positivity rate-nya dibanding provinsi lain. Namun, saat ini tak bisa dihindari akan jadi paling tinggi--notabene merupakan gerbang masuk. Saya yakin, kalau segala upayanya seperti 2021, Jakarta bisa menekan positivity rate-nya lagi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya