Dokter Reisa: Vaksin Booster Mampu Proteksi Penularan Varian COVID-19

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Setelah enam bulan penyuntikan dosis primer atau dosis lengkap, akan terjadi penurunan antibodi untuk COVID-19, sehingga vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dalam keterangan persnya pada kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” kata Reisa.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.

Reisa menjelaskan bahwa pada 12 Januari 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan enam merek vaksin yang disetujui untuk booster, yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax, dan Janssen. Selain itu, BPOM juga mengeluarkan panduan vaksinasi ketiga.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

“Pada 12 Januari 2022, Badan POM juga kemudian mengeluarkan panduan padanan vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama dengan vaksin primer, atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer,” tutur Reisa.

Sejalan dengan itu, pemerintah telah mempersiapkan 58,7 juta total dosis vaksin untuk melakukan vaksinasi pada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi COVID-19 untuk anak ini juga telah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), karena anak juga dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang lain di sekitarnya walau tanpa gejala. 

Hal itu juga mengingat 3 kota besar tersebut masih menjadi fokus pemerintah dalam pengendalian kasus COVID-19. Seperti yang dikutip dari laman COVID-19.go.id, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya masuk dalam 10 daerah dengan kasus COVID-19 tertinggi, dimana DKI Jakarta sebesar 20,4% (870.362 kasus), Jawa Timur sebesar 16,6% (400.335 kasus) dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 3,7% (157.067 kasus).

Vaksin COVID-19 Covaxin disetujui untuk anak 2-18 Tahun

Photo :
  • IG @theright.nation

"Anak-anak Indonesia merupakan masa depan bangsa yang perlu kita dukung dan lindungi bersama agar mereka dapat tumbuh maksimal menjadi generasi penerus yang maju. Di masa pandemi ini, vaksinasi pada anak menjadi modal besar untuk mempercepat pemulihan aktivitas anak, khususnya aktivitas pembelajaran, dan merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh anak agar bisa menghindarkan dirinya dan lingkungan sekitar dari terpapar virus corona, di manapun mereka berada," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid 

Untuk itu, Danone Indonesia bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) menghadirkan Sentra Vaksin Generasi Maju khusus untuk vaksinasi COVID-19 bagi anak dan vaksin booster di Mal Neo Soho, Jakarta Barat. Sentra Vaksin Generasi Maju yang merupakan bagian dari rangkaian kampanye “Indonesia Bangkit” akan berlangsung pada 20 - 24 Januari 2022 dengan menargetkan 5.000 peserta vaksin (2.500 peserta anak dan 2.500 peserta vaksinasi booster). 

“Inisiatif untuk menghadirkan Sentra Vaksin Generasi Maju sebagai salah satu rangkaian kampanye “Indonesia Bangkit” ini merupakan bentuk dukungan dan komitmen Danone Indonesia dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak swasta lainnya seperti Indomaret dalam mendukung Pemerintah untuk memulihkan kesehatan dan kebangkitan Indonesia," ujar Government & External Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Rachmat Hidayat, dalam keterangan persnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya