- pixabay/pexels
VIVA – Tidak semua suplemen dibuat dengan kandungan yang sama. Karena itu, manfaatnya juga berbeda-beda. Mirisnya, efek samping dan peningkatan risiko kondisi kesehatan yang ditimbulkan dari konsumsi suplemen tidak selalu terlihat. Termasuk, obat atau suplemen penurun kolesterol berikut ini.
Ya, suplementasi niasin atau vitamin B3, telah terbukti memiliki manfaat yang berkaitan dengan penurunan kolesterol total dan meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan, tidak ada manfaat kardiovaskular yang didapat dengan menambahkan niasin ke terapi statin. Selain itu, telah terbukti bahwa niasin dapat meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa konsumsi niasin dapat berkontribusi pada penyakit diabetes.
Dilansir Express, Jumat 21 Januari 2022, satu meta analisis dari 11 percobaan acak menyelidiki apakah ada hubungan antara terapi niasin dengan diabetes atau tidak. Percobaan dilakukan dengan melakukan pencarian database Cochrane dan EMBASE antara tahun 1975-2014.
Sebanyak 13.121 peserta dimasukkkan ke dalam kelompok terapi niasin dan 13.219 masuk ke kelompok kontrol. Dari total 26.340 peserta yang dianalisis, 725 kelompok niasin dan 646 kelompok kontrol, telah mengembangkan diabetes. Bahkan terjadi peningkatan 35 persen risiko terkena diabetes dibandingkan dengan plasebo.
Ilustrasi tes kolesterol.
- U-Report
Studi tersebut menyimpulkan bahwa terapi dengan niasin dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Studi ini juga menemukan, risiko diabetes terjadi terlepas dari terapi statin bersamaan atau terapi kombinasi dengan penggunaan laropiprant.
Salah satu efek samping yang penting diketahui adalah peningkatan kadar glukosa pada mereka yang menderita diabetes. Bukti konklusif bahwa niasin memengaruhi risiko diabetes akan menjadi pertimbangan penting untuk menilai risiko dan manfaat dari pengobatan ini.
Niasin atau vitamin B3 merupakan vitamin B yang larut dalam air, yang ditemukan secara alami di beberapa makanan, ditambahkan ke makanan, dan dijual sebagai suplemen. Dua bentuk niasin yang paling umum dalam makanan dan suplemen adalah asam nikotinat dan nikotinamida.
Niasin sering dikonsumsi sebagai multivitamin harian. Tetapi kebanyakan orang mendapatkan cukup niasin dari makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.
