Anak dengan Diabetes Rentan Alami Gejala Berat COVID-19

Ilustrasi diabetes pada anak.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – COVID-19 masih menjadi ancaman bagi masyarakat dunia, termasuk di Tanah Air yang mana kasusnya mulai meningkat kembali dengan penambahan 2 ribu kasus konfirmasi per hari. Penularan SARS-CoV-2 sendiri rentan mengintai kelompok anak, terutama dengan penyakit bawaan atau komorbid.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menyampaikan bahwa pada dasarnya beban penyakit COVID-19 pada anak jarang mengalami kasus parah. Biasanya, beban berat tersebut cenderung mengintai orang dewasa.

"Anak-anak bahkan kadang nggak bergejala. Tapi ada kelompok anak yang berisiko seperti idap diabetes, obesitas, asma, penyakit jantung, kanker. Itu anak-anak berisiko tinggi, nanti harus dirawat dan masuk ICU, kadang komplikasinya tinggi," ujar Sri, dalam acara daring bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Sabtu 22 Januari 2022.

Yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Anak Mulai Sakit, Dokter: Jangan Diajak ke Mall!

Ada pun momen-momen tertentu di mana kasus COVID-19 pada anak trennya meningkat, yang umumnya karena ada libur bersama. Sebabnya, Sri Rejeki menilai banyak orangtua yang membawa anak ke kerumunan sehingga rentan tertular.

"Kasusnya akan naik kalau setelah liburan. Libur Idul Fitri, Idul Adha, 17an, libur bersama, selalu naik. Karena dibawa orangtuanya wisata ke mall, pasar dan ini jadi keprihatinan kita. Trennya naik setiap hari libur. Anak-anak sangat rentan bertemu orang lain. Kerumunan yang kita tidak tahu ada OTG tapi dia tetap menular," ujarnya.

Trik ala Tasya Kamila agar Anak Gak Gampang Sakit, Bisa Dicontek Bun!

Diakui Sri Rezeki, penularan COVID-19 pada anak memang terbilang rendah. Hanya saja yang patut disorot, anak-anak menjadi 'fasilitator' penularan virus di lingkungannya sehingga kasus COVID-19 bisa semakin meluas.

"Walau kejadian penularan anak 12,1 persen tapi dia menularkan pada org lain. Maka, Herd Immunity dengan cepat terbentuk bila anak dikasih vaksin sehingga bisa bantu kembali ke kehidupan normal," imbuhnya.

Maka dari itu, Sri Rezeki mengimbau agar orangtua berkenan untuk memberikan hak vaksin pada anak. Dengan begitu, imunitas anak menjadi lebih baik sehingga kelak bisa membawa kesehatan populasi yang kuat.

"Data ini memprihatinkan yang jadi alasan juga anak harus divaksin," tegasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya