Kata Dokter Soal COVID-19 Akan Jadi Flu Biasa

Ilustrasi COVID-19/virus corona.
Sumber :
  • Pixabay/mattthewafflecat

VIVA – Tak sedikit opini yang menyebutkan bahwa COVID-19 nantinya akan menjadi flu biasa yang timbul saat musim tertentu. Hal itu ditengarai oleh gejala COVID-19 yang nyaris serupa dengan flu sehingga orang awam sulit membedakannya.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Bukan tanpa sebab, opini itu bahkan diungkap oleh Bill Gates yang menyampaikan bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir COVID-19. Hal tersebut pun disetujui oleh mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari yang mengatakan ada kemungkinan COVID-19 akan menjadi flu biasa. Lantas, apa kata dokter spesialis paru?

"Memang banyak orang punya opini ini bahwa ke depannya COVID-19 model Omicron tidak lebih dari flu biasa. Mungkin benar. Karena gejalanya tidak jauh beda, ada batuk, pilek, ada hidung meler, dan lesu lemah, demam. Itu mirip flu biasa," ujar Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan SpP, dalam acara virtual, Senin 24 Januari 2022.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Akan tetapi, serupa dengan imbauan pemerintah, dokter Erlina menegaskan bahwa COVID-19 belum bisa dianggap enteng. Sebabnya, virus ini masih bermutasi dan dapat mengintai gejala berat pada kelompok rentan.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu
Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

"Terutama Omicron pada lansia dan komorbid perlu perhatian khusus. Kalau derajat gejalanya bukan ringan, maka sebaiknya dirawat. Khawatir juga narasi persis seperti flu jadi pendapat masyarakat. Karena flu selama ini dianggap hal biasa. Padahal kalau gejala flu pada Omicron harus ada perlakukan khusus, contoh pakai masker," bebernya.

Terlebih, pada pasien yang terinfeksi Omicron harusnya menjalani isolasi mandiri di rumah. Pada kenyataannya, saat masyarakat Tanah Air mengalami flu biasa, kerap menjalani aktivitas seperti biasa tanpa masker.

"Ini beda dengan Omicron karena bisa menular dengan cepat pada lansia, anak-anak. Setuju mirip flu tapi perlakuannya berbeda, terutama dari pencegahannya," jelasnya.

Upaya pencegahan yang dimaksud adalah penanganannya harus memakai masker lantaran Omicron sangat mudah menular. Selain itu, vaksin dua dosis dan booster juga dibutuhkan agar memperkuat imunitas sehingga COVID nantinya bisa lenyap, atau hanya memberi gejala ringan.

"Kalau sudah umum, mungkin saja suatu saat akan diberlakukan seperti flu biasa. Waspada tapi tidak panik," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya