Kasus Omicron Naik, Dokter Paru: Sabar Dikit Jangan PTM Dulu

Dr dr Erlina Burhan Sp.P(K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah sudah dimulai sejak awal tahun, mengingat vaksinasi COVID-19 sudah mulai merata pada kelompok anak. Meski begitu, kasus COVID-19 kembali melonjak akibat varian omicron yang kian meluas. Siapkah untuk kembali menunda PTM?

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan SpP, memaparkan bahwa kasus COVID-19 sempat melandai di akhir tahun 2022. Sayangnya, dokter Erlina menyebutkan dengan datangnya omicron memicu peningkatan kasus yang cukup mengkhawatirkan.

"Kami awalnya berharap bisa membaik. Tapi dengan masuknya omicron di Indonsia terjadi peningkatan. Peningkatan cukup signifikan. Penambahan kasus kemarin sampai dua ribu. Padahal sebelumnya nggak sampai seribu. Peningkatan 2-3x lipat dibanding yang lalu," ujar dokter Erlina dalam acara virtual, Senin 24 Januari 2022.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Diakui Erlina, omicron mendapat peranan yang cukup mengkhawatirkan akibat kemampuannya untuk menular yang sangat cepat, bahkan hingga memicu kematian pada dua pasien. Atas dasar itu, dokter Erlina kembali menyoroti PTM pada anak-anak sekolah lantaran belum semua diberikan vaksinasi.

"Dikatakan makin banyak kasus di kalangan anak sekolah. Anak sekolah ada yang usia 6-11 tahun, itu anak SD. Anak-anak usia tersebut belum banyak yang divaksin maka mereka rentan berinteraksi keluar. Saran saya, tolong ditinjau ulang kebijakan PTM," jelas Erlina.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Untuk anak usia remaja yakni 12-17 tahun, Erlina menuturkan bahwa vaksinasi seharusnya sudah diberikan secara merata sehingga bisa dibilang aman untuk PTM. Namun, kelompok usia anak di bawah 12 tahun belum semua mendapat vaksinasi sehingga tak dianjurkan 100 persen PTM.

"Terutama untuk anak-anak bawah usia 12 tahun. Karena kasus lagi naik, agak sabar dikit jangan PTM dulu sampai omicron terkendali. Anak PAUD, SD, hybrid saja atau di rumah atau daring," pungkasnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024