Risiko Serangan Jantung Bisa Ditemukan di Mata? Ini Kata Ahli

Sakit jantung
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Penyakit jantung bisa diidap siapa saja, meski usia muda sekali pun, dan bisa memicu komplikasi hingga kematian. Atas dasar itu, para ilmuwan menciptakan teknologi canggih yang mampu mengidentifikasi seseorang yang berisiko tinggi alami serangan jantung.

7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

Dikutip dari laman The Sun, para ilmuwan telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang menganalisis pemindaian pasien pada ahli kacamata. Dari sistem itu, nantinya dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi mengalami masalah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

“Penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung, adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia dan pembunuh terbesar kedua di Inggris. Hal ini menyebabkan penyakit kronis dan kesengsaraan di seluruh dunia," ujar Turing Fellow di Alan Turing Institute, Profesor Alex Frangi.

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

sakit jantung (pixabay.com)

Photo :
  • vstory

Bukan tanpa alasan, para ilmuwan mendapati perubahan pembuluh darah kecil di retina dapat mengindikasikan penyakit pembuluh darah, termasuk jantung. Sistem AI dilatih oleh para ilmuwan University of Leeds untuk membaca pemindaian mata dan menemukan orang-orang yang kemungkinan akan mengalami serangan jantung di tahun berikutnya.

Puasa Ramadhan Bisa Batal Hanya Karena Obat Tetes Mata? Buya Yahya Bilang Begini

“Teknik ini membuka kemungkinan untuk merevolusi skrining penyakit jantung," lanjutnya.

Diterbitkan dalam jurnal Nature Machine Intelligence, para peneliti mengatakan sistem AI sekitar 70 hingga 80 persen akurat dalam prediksinya. Oleh karena itu dapat digunakan untuk pemantauan kardio melalui pemeriksaan mata.

Penyakit Pembengkakan Jantung

Photo :
  • U-Report

"Sebagai hasil dari skrining otomatis, pasien yang berisiko tinggi sakit dapat dirujuk ke layanan spesialis jantung," terangnya.

Sistem ini diyakini menjadi babak baru dalam cara pasien diskrining untuk tanda-tanda penyakit jantung. Apalagi, pemindaian retina relatif murah dan secara rutin digunakan di banyak praktik optik.

“Pemindaian juga dapat digunakan untuk melacak tanda-tanda awal penyakit jantung," tegasnya.

Di kesempatan berbeda, Profesor Kedokteran Kardiovaskular di University of Leeds dan Konsultan Kardiologis di Leeds Teaching Hospitals NHS Trust, Chris Gale mengatakan bahwa alat ini awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasi para pasien menghadiri pemeriksaan mata rutin. Rupanya, sistem ini memiliki potensi besar dalam menemukan pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular di masa depan yang lebih tinggi.

"Di mana perawatan pencegahan dapat dimulai lebih awal untuk mencegah penyakit kardiovaskular dini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya