Lebih Sehat Mana Telur Ayam, Bebek atau Puyuh? Ini Kata Dokter

Ilustrasi telur mentah.
Sumber :
  • pixabay/skeeze

VIVA – Telur merupakan sumber protein hewani, asam lemak tak jenuh, vitamin dan mineral. Untuk itu, telur sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Tapi pertanyaannya, di antara beberapa jenis telur, seperti telur ayam, telur bebek atau telur puyuh, manakah di antara ketiganya yang lebih sehat? Spesialis gizi klinik, dr. Ida Gunawan, SpGK, beri penjelasannya. Pertama, dimulai dari kandungan kalori.

"Kalau telur puyuh karena ukurannya kecil cuma 10 gram, kalorinya juga kecil cuma 14 kalori per butir. Sedangkan telur ayam kampung, beratnya kira-kira 30-40 gram, kalorinya sekitar 50 kalori," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Kamis 27 Januari 2022. 

Telur puyuh.

Photo :
  • U-Report

Kemudian yang paling umum adalah telur ras. Dokter Ida menjelaskan, dalam satu butir telur ayam ras mengandung sekitar 70 kalori. Lalu, bagaimana dengan kandungan protein dan lemaknya? 

"Proteinnya satu butir kira-kira 7 gram protein, artinya antara si putih dan si kuning. Sedangkan kandungan lemaknya kira-kira, 5 gram lemak," ujarnya. 

Begitu pun dengan telur bebek. Karena ukurannya umumnya lebih besar dibanding jenis telur lainnya, dalam satu butir telur bebek memiliki berat sekitar 70 gram.

Telur bebek.

Photo :
  • HGTV

"Kandungan kalorinya satu butir kira-kira sekitar 90 kalori. Kemudian kandungan lemaknya sekitar 10 gram. Hampir dua kali lipat telur ras. Kemudian kandungan proteinnya sekitar 9,8 gram," ungkapnya. 

Lalu pertanyaannya, manakah di antara ketiganya yang lebih sehat untuk dikonsumsi?

"Tergantung yang kita makan. Kalau misalnya kadar kolesterol jahat (LDL) Anda tinggi, maka sebaiknya kuning telurnya jangan terlalu banyak," saran dia. 

"Kenapa? Dalam satu butir telur ras mengandung 5 gram lemak. Dalam lemak ternyata kandungan kolesterolnya ada 210 mg. Mereka yang kolesterolnya tinggi, harus membatasi makanan yang mengandung kolesterol kurang dari 200 mg per hari. Kalau makan telur beserta kuning telurnya 2 butir sehari, artinya sudah memasukkan 420 mg kolesterol per hari," papar dia.

Ida lebih lanjut menjelaskan, penderita kolesterol tinggi sebenarnya masih boleh mengonsumsi kuning telur. Tapi, ada aturannya. 

"Tapi konsumsinya jangan 1 butir. Kira-kira seperempat atau maksimal setengah butir. Atau konsumsi kuning telurnya bisa disiasatin, 1-2 kali seminggu," jelas dia. 

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

"Selain kandungan kolesterol, ada juga yang baik, yaitu vitamin, mineral, juga banyak di kuning telur. Jadi kita harus timbang-timbang. Kalau kolesterolnya tinggi maka anjurannya kuning telurnya (dibatasi). Kalau putih telur masih boleh dikonsumsi," imbuh dr. Ida Gunawan.

Ilustrasi harga pangan.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

Harga pangan terpantau masih mengalami kenaikan pada hari ini, Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024