Seberapa Besar Pengaruh Vitamin D untuk Cegah Omicron? Ini Kata Dokter

Vitamin D
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Vitamin D memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Salah satunya yang sangat populer adalah vitamin D mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Dengan kemampuannya tersebut, tentu saja vitamin D ini sangat berperan untuk mencegah kita terinfeksi COVID-19 tak terkecuali varian Omicron. Lalu, seberapa besar pengaruh vitamin D untuk mencegah infeksi Omicron? 

Spesialis gizi klinik, dr. Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, mengatakan, walaupun gejala Omicron tidak terlalu parah dibandingkan varian sebelumnya, yaitu varian Delta, tetapi kekebalan tubuh kita harus selalu dijaga dengan baik. 

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause

"Salah satu caranya adalah dengan vitamin D, karena vitamin ini bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh kita. Dia berperan untuk pembentukan sistem kekebalan tubuh kita dan juga bisa meningkatkan kinerja dari sel-sel imun di dalam tubuh kita," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 21 Februari 2022. 

Selain itu, menurut dokter Feni, vitamin D memiliki sifat antibakteri, antivirus dan juga membantu menurunkan peradangan atau inflamasi, yang biasa sering terjadi pada pasien yang terinfeksi COVID-19.

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

Virus COVID-19 varian Omicron

Photo :
  • Times of India

"Harus hati-hati, ketika Anda terinfeksi COVID-19 dan Anda memiliki kadar vitamin D yang rendah, maka risiko gejala, komplikasi, dan juga risiko atau tingkat kematiannya akan semakin tinggi," ujar dia. 

Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kekurangan vitamin D? 

"Jika tubuh kita kekurangan vitamin D, salah satu gejala yang bisa terjadi adalah tubuh kita berisiko untuk mengalami keropos tulang atau osteoporosis," katanya. 

Sementara dampak jangka panjangnya, menurut Feni, kekurangan vitamin D dapat menempatkan seseorang untuk mengalami gangguan metabolik. 

"Contohnya seperti penyakit kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung atau bisa juga meningkatkan risiko terjadinya kanker," tutur dr. Feni Nugraha.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya