- U-Report
VIVA – Gagal ginjal merupakan kondisi yang sulit diatasi lantaran fungsi organ sudah tak mampu kembali lagi seperti normalnya. Terlebih, kondisi gagal ginjal sendiri juga sulit dideteksi, namun rupanya tanda-tanda awalnya dapat dilihat melalui buang air kecil atau warna urine.
Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam dr. Firly SpPD, bahwa gagal ginjal terdiri dari beberapa stadium. Pada stadium awal, seseorang yang mengidap gagal ginjal akan kesulitan mendeteksinya lantaran minim gejala.
"Karena yang sudah gangguan, bila sudah stadium akhir. Sudah sampai akhir baru timbul gejala. Awal-awal tidak ada gejala," terangnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Selasa 22 Februari 2022.
Tak sedikit juga yang beranggapan bahwa untuk memeriksa fungsi ginjal dapat dilihat melalui bentuk atau warna urine. Salah satunya, kerap dinilai bahwa urine berbusa berarti tanda gagal ginjal. Benarkah?
"Itu mitos. Urine berbusa bukan selalu gagal ginjal tapi itu salah satu penyebab yang bisa picu gagal ginjal. Karena urine berbusa itu biasanya karena infeksi, radang sehingga urine berbusa, tapi bukan gangguan gagal ginjal," tuturnya.
Ginjal rusak
- U-Report
Dokter Firly melanjutkan bahwa tidak selalu urin berbusa menjadi tanda gagal ginjal. Meski begitu, gangguan pada ginjal sendiri sejatinya dapat dilihat kasat mata melalui warna urine. Termasuk ketika warna urine terlalu pekat yang jadi tanda tubuh kurang minum atau urine berdarah yang mungkin ada gangguan pada ginjal.
"Urin itu produk ginjal paling nyata. Periksa urin kalau curiga ada sesuatu di ginjal. Kasat mata, urine kenapa lebih pekat atau berdarah. Berdarah bisa berujung sebabkan gangguan gagal ginjal. Tapi harus periksa lagi, belum tentu gagal ginja," kata dia.
