Muda dan Hidup Sehat Tapi Kena COVID-19, Kok Bisa?

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/tirachardz

VIVA – Pada awal pandemi COVID-19, data menunjukkan bahwa penyakit ini sebagian besar menyerang orang dewasa yang lebih tua, dan orang muda lebih cenderung memiliki kasus penyakit yang lebih ringan.

Kata Media Asing usai Timnas Indonesia Tekuk Australia: Impian Shin Tae-yong Bakal Jadi Kenyataan

Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kini orang di bawah usia 30 tahun menyumbang lebih dari 20 persen kasus COVID-19 dan dianggap lebih mungkin menularkan virus daripada yang lain. Tren ini terus berlanjut hingga beragam varian muncul, termasuk Omicron.

Infeksi virus corona yang memerlukan rawat inap tidak hanya mungkin terjadi pada orang dewasa yang lebih muda, tetapi tingkat kasus ini meningkat karena virus corona SARS-CoV-2 terus menyebar. Lisa Maragakis, M.D., M.P.H., direktur senior pencegahan infeksi di Johns Hopkins, menjelaskan data baru tersebut.

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 dan Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Perempat Final

Dikutip dari laman Hopkins Medicine, meskipun mereka cenderung dirawat di rumah sakit karena COVID-19 atau meninggal, orang-orang berusia 20-an, 30-an, dan 40-an dapat tertular virus, dan beberapa mengembangkan gejala yang parah dan bertahan lama, terutama jika mereka hidup dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi (hipertensi).

Data dari satu penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 3.000 orang dewasa berusia 18 hingga 34 tahun yang tertular COVID-19 dan menjadi cukup sakit sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit, 21% berakhir di perawatan intensif, 10% ditempatkan pada mesin pernapasan, dan 2,7% meninggal.

5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Apa faktor risiko anak muda yang sehat terpapar COVID-19

Pekerjaan adalah salah satu alasan mengapa orang usia muda rentan terhadap infeksi virus corona. Banyak orang berusia 20-an dan 30-an bekerja di bidang perawatan kesehatan, makanan, dan layanan penting seperti transportasi umum, bahkan atlet. Kaum muda sering bekerja di area yang berisiko tinggi terpapar virus corona, seperti bar dan restoran, sekolah, pusat penitipan anak, dan toko ritel. Mahasiswa pun dapat terkena wabah kampus dan menyebarkan virus corona ketika mereka kembali ke rumah.

Tak hanya itu, anak muda juga cenderung tidak memiliki kasus COVID-19 yang parah, mereka mungkin memiliki rasa percaya diri yang salah mengenai keselamatan mereka. Alasan lainnya, lantaran merasa selama ini sudah menjalani hidup sehat dan bugar yang ternyata tak cukup efektif mencegah pemaparan virus SARS-CoV-2.

Maka, para atlet pun bisa saja terpapar COVID-19 meski tubuhnya masih bugar dan usia muda seperti Christiano Ronaldo. Bahkan, atlet dari timnas Indonesia juga terpapar COVID-19 sehingga harus berhenti bertanding. Maka penting melakukan pencegahan.

Pencegahan utama, bagi atlet dan anak muda lain yang masih menjalani hidup sehat tetap dihimbau melakukan protokol kesehatan dengan pemakaian masker dan cuci tangan. Di sisi lain, kebersihan tubuh juga harus dijaga dengan penggunaan nose sanitizer karena dianggap para pakar kesehatan di dunia bahwa virus atau partikel lain terhirup masuk ke hidung. 

Kekhawatiran virus COVID-19 juga akan menyebar keseluruh tubuh bersamaan dengan penyaluran oksigen ke keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Meski telah menggunakan masker, kita dapat menggunakan nose sanitizer berupa semprotan hidung. 

Nose sanitizer mampu meminimalisir risiko menangkal virus serta partikel lain yang menyebar melalui udara. Nose sanitizer adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mensterilkan hidung dari berbagai virus atau partikel yang bercampur dengan udara yang kita hirup seperti Enovid.

"Sangat disayangkan kami tidak mengetahui produk Enovid ini lebih cepat, dimana diketahui tim kami tidak bisa mengikuti turnamen AFF di Kamboja. Kami memprioritaskan kesehatan, maka dari itu dari pihak PSSI memutuskan untuk tidak mengikuti turnamen AFF. Dengan adanya Enovid kami merasa dapat membantu saya dan tim kedepan, maka dari itu saya berterima kasih atas donasi ini," ujar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, dalam keterangannya.

Timnas Laos lawan Malaysia di Piala AFF U-23 2022

Photo :
  • AFF

DNR donasi Enovid untuk pelatih PSSI

DNR Distribution (ZBRA) menyumbangkan produk nose sanitizer kepada Shin Tae Yong untuk para punggawa Timnas Indonesia. Sebanyak 100 botol Enovid diberikan untuk Timnas Indonesia.

"Diharapkan dengan pemakaian Enovid Nose Sanitizer kepada para pemain timnas sepak bola Indonesia, dapat mencegah penularan virus, sehingga para pemain dapat terus berlatih dan dapat bertanding di berbagai kejuaraan," ucap Corporate Advisor DNR Distribution, Agus Mulyono.

Nose sanitizer yang dikembangkan oleh perusahaan Kanada, SaNotize ini telah diuji di Inggris. Enovid terbukti mensterilkan hidung dari virus COVID-19 sebesar 95 persen dalam waktu 24 jam dan 99 persen dalam waktu 72 jam. 

"Nose sanitizer yang dikembangkan ini sudah terbukti tidak hanya sebagai pencegah virus penyebab COVID-19, tetapi juga membunuh virus COVID-19 ini dengan cepat," ucap CEO dan pendiri SaNotize, Dr Gilly Regev, PhD, dalam keterangan persnya, beberapa waktu lalu.

Enovid sendiri mempunyai 3 fungsi kerja yaitu merangkap, menonaktifkan, dan membunuh virus di saluran pernafasan atas. Sanotize telah melakukan uji klinis fase 3 yang telah diselesaikan dengan hasil yang baik, yakni mengurangi "viral load" di saluran pernafasan atas sebesar 95 persen dalam waktu 24 jam, dan 99 persen dalam waktu 72 jam.

Enovid mengandung Nitric Oxide dalam konsentrasi terapeutik dan formulasi inilah yang dipatenkan dan diberi nama Nitric Oxide Releasing Solution atau NORS. NORS sendiri adalah teknokogi platform yang bisa menciptakan "fresh nitric oxide" dalam kadar terukur yang terbukti dapat membunuh virus. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya