Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

Ilustrasi varian Omicron.
Sumber :
  • Pixabay/geralt

VIVA – Kasus COVID-19 di Tanah Air menunjukkan perbaikan selama seminggu terakhir. Mulai dari angka kesembuhan, kasus harian, angka positif hingga jumlah pasien COVID-19 yang melakukan perawatan di rumah sakit. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyampaikan, kasus konfirmasi harian menunjukkan penurunan secara konsisten selama 10 hari terakhir.

Lalu, dengan angka COVID-19 yang terus menunjukkan penurunan, apakah Indonesia sudah berhasil melewati gelombang 3? 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Siti Nadia menjelaskan, tren COVID-19 baru bisa diprediksi pada awal Maret 2022 ini. Hal itu menyusul libur panjang selama tiga  hari pada Sabtu hingga Senin, 26 - 28 Februari kemarin. 

"Lonjakan kasus bisa saja terjadi akibat libur panjang pada Minggu ini. Kita berharap tentunya kita sudah melewati (gelombang 3), karena kemarin 64 ribu adalah kasus tertinggi yang dilaporkan pasca kondisi kita menghadapi Omicron ini," ujarnya saat Virtual Press Conference, Selasa 1 Maret 2022. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Menurut Nadia, kita harus menunggu dulu apakah libur panjang kemarin bisa menjadi potensi lonjakan kasus atau tidak. Dari situ, baru bisa ditarik kesimpulan. 

Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 itu mengatakan, hari ini, Rabu 2 Maret 2022, Indonesia genap 2 tahun ditimpa pandemi. 

Kemacetan lalu lintas jalur puncak hingga stagnan belasan Jam.

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

"2 Maret (2020) di Indonesia dinyatakan kasus COVID-19  pertama. Jadi besok adalah genap 2 tahun COVID-19 ada di Indonesia. Dua tahun kita menghadapi suasana Ramadhan dan Idul Fitri yang berbeda," tuturnya. 

Oleh karena itu, Nadia pun berharap, memasuki tahun ketiga pandemi, kita sudah bisa mulai hidup berdampingan. 

"Untuk itu, kita perlu dukungan semua masyarakat. Mematuhi imbauan pemerintah, tetap protokol kesehatan. Jangan sampai kita mundur kembali di tengah perjuangan yang sedikit lagi kita mungkin akan selesaikan dengan kita masuk ke dalam kondisi endemi," tutur dr. Siti Nadia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya